Gelar Workshop Literasi dan Wisuda Sekolah Menulis Nganjuk, Kopling Hadirkan Budayawan Sosiawan Leak

Nganjuk.MenaraMadinah.com.Komunitas Pegiat Literasi Nganjuk ( Kopling) menggelar workshop kepenulisan dan wisuda para peserta Sekolah Menulis Nganjuk ( SMN) di Warung Lesehan John’s Kertosono pada Minggu, 25 September 2022.
Agenda literasi dari Kopling kali ini mengambil tema ” Mengurai Karsa Menjadi Karya”. ” Karsa dalam konteks literasi didefinisikan sebagai keinginan, ide untuk menulis.

Kopling berusaha menggali keragaman karsa yang ada di masing- masing anggotanya ke dalam sebuah karya tulis “, tutur Heru Amurwabhumi selaku founder dan ketua Kopling dengan lugas.
Lebih lanjut, pria ramah asli Rejoso ini berharap besar supaya dari Kopling bisa muncul penulis- penulis hebat yang berprestasi nasional dan internasional.

Untuk menyemarakkan event yang dikemas santai dan di tempat yang sejuk tersebut , panitia menampilkan pembacaan puisi dari anak-anak Sanggar Rumah Ilalang , puisi dari Koplinger ( sebutan untuk anggota Kopling), tari , dan juga cerita pendek berbahasa Jawa dari komunitas literasi khusus untuk orang Nganjuk itu.Masing- masing performance mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton yang rata- rata adalah peminat dan praktisi sastra dari Nganjuk dan luar Nganjuk seperti dari Jombang, Bojonegoro , dan Madura.

Sementara itu, kehadiran budayawan dan sastrawan Sosiawan Leak menjadi hal yang dinanti seluruh peserta workshop dan wisudawan Sekolah Menulis Nganjuk.

Mendapat kesempatan untuk berbicara dalam dua sesi didampingi ketua Kopling Heru Amurwabhumi , budayawan yang karya tulisnya banyak dimuat di berbagai media cetak itu menyampaikan sebagian kisah hidupnya hingga menjadi sastrawan seperti sekarang ini, termasuk asal- usul nama julukannya ” leak” .
Nama julukan( nickname,red) tersebut diperoleh saat dirinya berada di Bali.

Seorang kawan memanggil pemilik nama asli Sosiawan Budi Sulistyo itu dengan nama” leak” yang dalam mitologi Bali bermakna hantu, makhluk gaib yang menyeramkan. Dia merasa senang dan bangga dipanggil ” leak” sebelum mengetahui arti dari kata itu.

Setelah mengetahui bahwa leak berarti makhluk gaib menyeramkan , ia merasa malu dan minder .Tetapi di kemudian hari , rasa malu dan mindernya hilang dan berubah menjadi percaya diri sesudah melakukan kontemplasi dan pencarian seputar makna leak secara luas dan mendalam.

Di penghujung kontemplasi dan pencariannya lewat berbagai sumber ,ia menemukan bahwa arti lain dari leak ( pangleakan) adalah sebuah proses untuk menjadi.

Penyair berpenampilan nyentrik ini terinspirasi dari definisi leak yang lebih luas sehingga dirinya terus menerus berproses untuk mengasah potensi dan mutu diri melalui dunia sastra.
Foto dan naskah : Bro-J