PARA PEDAGANG MENOLAK PENUTUPAN SENTRA MARHAEN BENG GIANYAR

 

Bali-menaramadinah.com-Penutupan Sentra Marhaen Beng pada Maret lalu sangat disayangkan oleh Para Pedang, pasalnya sejak pandemi covid-19 Sentra Marhaen Beng ini menjadi salah satu solusi untuk mereka bertahan hidup, karena mayoritas pedagang yang berjualan di Sentra Marhaen Beng ini merupakan para pekerja yang terdampak pademi covid-19, seperti ex – pegawai hotel yang di PHK atau dirumahkan, serta para Pekerja Migran Indonesia yang tidak bisa berangkat bekerja keluar negeri karna masih lockdown.

Sehingga Sentra Marhaen Beng mejual beraneka ragam keperluan rumah tangga seperti pakaian dan perabot rumah tangga, kuliner dan menyediakan berbagai wahana permainan anak-anak. Dengan jam operasional dari subuh hingga siang, dan kembali buka sore hingga malam hari. Sejak Sentra Marhaen Beng ini ditutup, para pedagang diminta untuk pidah berjualan di Pasar Umum Gianyar.

Namun para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli yang berbelanja ke Pasar Umum Gianyar ini, sehingga pemasukan yang mereka terima tidak sebanding pada saat mereka berjualan di Sentra Marhaen Beng. Menurut para pedagang, sepinya pembeli diakibatkan karna telalu megahnya bangunan Pasar Umum Gianyar dan mengira mahalnya harga barang yang jual, sehingga para pembeli enggan untuk berbelanja ke Pasar Gianyar.

Akhirnya terdapat sebagain dari pedagang bahkan ada yang nekat untuk kembali berjualan di atas trotoar karna sepinya pembeli dan barang dagangan yang dijual sampai ada yang membusuk karna tidak ada yang membeli, sehingga dari pada merugi mereka memilih nekat kembali berjualan di trotoar.

Hal-hal ini yang wajib diperhatikan pemerintah sebelum mengambil suatu kebijakan, karna kebijakan itu tidak serta merta bisa langsung diimplementasi dengan dengan baik, perlu adanya penyesuaian bagi para pedagang untuk pindah tempat dan menginformasikan kepada pelanggang mereka bawasannya mereka akan pidah tempat berjualan.

Sebagai pedagang dadakan yang tidak mempunyai tempat berjualan yang tetap, Para Pedagang yang tergabung dalam Peguyuban Pedagang Sentra Marhaen Beng, menolak penutupan Sentra Marhaen Beng ini dan miminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar, khususnya dalam hal ini adalah Bupati Gianyar untuk memberikan kesempatan kepada pedagang-pegadang Hindu untuk kembali berjulan di Sentra Marhaen Beng, mengingat tempatnya sangat stategis dan parkirnya luas, sehingga pelanggan-pelangkan kami bisa nyaman berbelanja, ekonomi dalam berputar kembali pasca pandemic covid-19, dan sebagai salah satu bentuk pengayoman pemerintah daerah kabupaten Gianyar dalam menegakkan ekonomi kerakyatan. Adapun tujuan kehadiran Sentral Marhen Beng ini adalah untuk membantu Gianyar agar menjadi sentral dari ekonomi sukla di Bali Tengah. (humas)