PEMDA JEMBER HARUS HADIR MENGATASI MASALAH PETANI TEMBAKAU, KALAU TIDAK GANTI SAJA LOGO PEMDA DENGAN DAUN PISANG

Jember, 06 Juni 2022, MenaraMadinah.com.
HKTI Jember didampingi Asosiasi Petani Tembakau Na Oogst Jember Bpk Suwarno, Asosiasi Petani Tembakau Vor Oogst/Kasturi Bpk Abdurrahman melakukan audiensi bersama Komandan Kodim 0824 Kabupaten Jember Letkol Inf Barata C Pangaribuan di ruang kerja komandan kodim hari ini Senin, 6 Juni 2022 jam 13.00 sd 15.00 WIB.

Jumantoro selaku ketua HKTI Jember menyampaikan bahwa antara TNI dan petani merupakan satu kesatuan ibarat sekeping mata uang yang tak kan pernah terpisahkan. TNI menjaga kedaulatan Negara sedangkan HKTI menjaga kedaulatan pangan. Ungkap Jumantoro.

Perwakilan APTI Na Oogst Bpk Suwarno menyampaikan bahwa di Jember sudah ada Perda Tembakau Nomor 07 Tahun 2003 tentang PERTEMBAKAUAN yang mengatur tentang pola kemitraan antara pengusaha dan petani. Fakta dilapangan perusahaan tanam tembakau ratusan hektar tanpa kemitraan dibiarkan pemerintah. Dari Perda No.07 Tahun 2003 muncul KUTJ tapi dimandulkan. Ungkap Suwarno.

Juru bicara Asosiasi Petani Tembakau Vor oogst/Kasturi, Bpk Abdurrahman menyampaikan bahwa akibat harga cukai tembakau yang terus naik berakibat harga tembakau kasturi terus menurun. Dilain sisi petani tembakau kesulitan mendapatkan pupuk subsidi karena hasil rekomendasi Pokja 4 DPR-RI subsidi pupuk hanya diberikan pada 9 komoditas pertanian diluar tembakau. Petani tembakau harus pakai pupuk non subsidi sedangkan untuk urea saja perbandingannya sangat jauh. Untuk 1 kwintal urea subsidi harga Rp 225.000 sedangkan non subsidi harganya Rp 1.200.000 per kwintal. Akibatnya petani harus mengeluarkan biaya tambahan 7 juta per hektar. Ungkap Abdurrahman.

Lebih lanjut Abdurrahman menambahkan perlunya DPR bersama Pemerintah membuat UU TEMBAKAU untuk sebuah kepastian hukum keberpihakan pemerintah terhadap petani tembakau. RUU Tembakau pernah dibahas di rektorat UNEJ dan sudah dimasukkan ke BALEGNAS tapi hilang, loh masak di BALEGNAS DPR-RI ada maling??. Ungkap Abdurrahman.

Taufik utusan petani muda tembakau rajangan menyampaikan sudah melakukan terobosan bermitra dengan perusahaan rokok besar menandatangani MOU. Faktanya petani tetap menjadi injakan orang-orang berkelas, hanya pabrikan mobilnya berkilat tetapi petani punggungnya membungkuk. MOU ternyata ABAL-ABAL. Ungkap Taufik.

Taufik berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember untuk hadir membantu permasalahan petani tembakau yang ada di Jember karena logo pemkab Jember adalah daun tembakau. Kalau tidak hadir membantu petani tembakau GANTI SAJA LOGO PEMKAB JEMBER DENGAN DAUN PISANG, Pungkas Taufik.

Bantulah petani tembakau dengan bantuan khusus dari dana bagi hasil tembakau untuk meringankan beban cost produksi budidaya tembakau. Ungkap Didik Supriadi Petani asal Pakusari.

Menanggapi permasalahan petani tembakau Jember, Komandan Kodim 0824 Letkol Inf Batara C Pangaribuan menyampaikan terimakasih kepada HKTI sudah melakukan AUDIENSI yang mana intinya sama dengan UNJUK RASA yaitu menyampaikan pendapat. Ini yang saya harapkan yaitu penyampaian pendapat tidak harus dengan Demonstrasi. Cita-cita saya pertama kali menjadi Komandan Kodim 0824 Jember yaitu Jember Aman Damai Tanpa ada Unjuk Rasa. Lebih lanjut Komandan Kodim 0824 mengharap ketua HKTI untuk menulis permasalahan yang ada dan dikirimkan ke whatsapnya untuk dipelajari dan disampaikan kepada Bupati dan Forkompimda Jember. Pungkas Letkol Inf Batara C Pangaribuan.

Penulis : Lukman Hakim