TIGA JAMINAN SURGA

 

Oleh:Musthofa Zuhri
,(Kamad MTsN 8 jember).

Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”

Ungkapan mutiara hikmah diatas patut saya sampaikan dalam mengisi rubrik ini , meski saya lupa siapa penciptanya, yang jelas dia adalah sosok tokoh besar dan perowi hadist. Estimasi saya ini adalah ungkapan Nabi Muhammad SAW yang di cuplik oleh tokoh ini.

Kita sering terlalu egois dalam soal pembenaran pendapat kita, meski belum tentu apa yang kita ungkapkan selalu benar dalam ukuran orang lain. Mentalitas pembenaran atas segala pokok-pokok pikiran kita untuk dipaksakan diterima oleh orang lain, bukanlah sikap yang diajarkan agama islam, bahkan pemaksaan kebenaran pada orang lain sebenarnya merupakan tindakan kekerasan atas hak-hak orang lain, maka dari itu, menghindari berdebat sekalipun dalam posisi benar oleh sang pemberi mutiara hikmah diatas, akan dijamin masuk surga.

Sikap menghindari berdebat meski dalam posisi benar, dimaksudkan kita dilarang keras untuk membuang-buang energi, membuang-buang waktu dalam soal yang dalam kategori belum tentu ada manfaatnya. Namun bukan berarti kita harus mandul, tidak boleh kritis, tidak boleh bertanya tentang hal yang tidak kita ketahui? Perdebatan dalam ranah teoritis untuk memperkaya hasanah pemikiran kita sangat dianjurkan, namun berdebat yang tidak ada rumusan yang jelas meski kita benar, adalah hal yang patut dihidari.

Demikian juga, sikap bercanda yang diselingi kata-kata dusta adalah hal yang perlu kita hindari. Karena jika terlalu terbiasa, akan mengakibatkan “hobi “ yang akan sulit untuk mengikisnya.

Terminologi bercanda sangat beda dengan “joke’, humor.

Bercanda yang keterlaluan akan membuat waktu kita tersita, belajar kita akan terhambat. Sedangkan homur adalah sesuatu yang menurukan tensi ketegangan pada otak dan urat syaraf manusia.

Dan yang terahir, jaminan masuk syurga bagi orang-orang yang baik ahlaknya.

Statemen yang terahir ini akvivalen dengan apa yang di amanahkan kepada sang proklamator kita,

Muhammad Saw yang diperintahkan oleh Allah tak lain dan tak bukan agar memperbaharui mentalitas dan prilaku manusia yang telah menyimpang jauh dari ajaran Tuhan. Ahlak dan prilaku kita harus ditata, ahlak belajar, ahlak mengajar, ahlak bertutur kata dan ahlak dalam pergaulan sehari-hari.

Jika kita mampu mengapliksikan ke tiga hal diatas, yang menurut saya sangat sederhana, meski sulit untuk memulainya, maka jalan meuju Islam is my life akan menjadi ruh dan nadi dalam tubuh kita.

Wallahu a’lamu bishowab