KH.Musthofa Zarqoni Sang Pejuang NU

Musthofa Zarqoni Kecil tidak menyadari bahwa Sosok Lelaki berwibawa Berbaju Putih yang memanggilnya kala Ia sedang menaiki Pohon Jambu di depan Area Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan tersebut ternyata adalah Seorang Ulama Besar yang menjadi Punjer Tanah Jawa. Siapakah beliau. Berikut ini laporan Arif kolumnis menaramadinah.com :

 

Almaghfurllah KH.Abdul Hamid atau yang karib disapa dengan panggilan Mbah Hamid lah yang memanggilnya.Suara Beliau yang lembut memanggil Zarqoni Kecil.Dengan Bahasa Jawa yang halus,Mbah Hamid memanggilnya ” Le..,Mriki Le ” ( Nak,Ayo kesini ).

Dengan sigap Zarqoni kecil mendatangi panggilan tersebut.Dan saat tiba di hadapan Mbah Hamid, tiba tiba Mbah Hamid Merogoh Kantong Bajunya dan memberikan Uang pada Zarqoni kecil.Suara Mbah Hamid terdengar lirih pada Zarqoni kecil ” Iki gawe sangune Mondok Karo Haji Yo ” ( Uang ini besok untuk Bekalmu Mengaji di Pesantren dan Naik Haji ya Nak ).

Beberapa Tahun Kemudian usai pertemuannya dengan Mbah Hamid, Zarqoni kecil menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darunnajah Banyuwangi Jawa Timur yang saat itu diasuh oleh Almaghfurllah KH.Harun ( Kawan Karib Mbah Hamid saat di Pesantren Tremas Pacitan ) dan Rihlah Ilmiahnya berlanjut hingga ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang kala itu diasuh oleh Almaghfurllah KH.Adlan Aly.Kurang lebih selama 13 Tahun Ia menuntut ilmu di Tebuireng sebelum akhirnya Ia abdikan ilmunya di Tanah Kelahirannya Banyuwangi.

Sosok Zarqoni kecil tersebut adalah Mantan Ketua Tanfidziah NU Kecamatan Singojuruh Banyuwangi Jawa Timur.di Daerah Kelahiran Beliau itulah, Beliau abdikan ilmunya dengan mengajar Masyarakat Sekitar.Seabreg Jabatan dari mulai menjadi Kepala Desa di Desa Kelahirannya hingga Partai Politik yang kelahirannya dibidani oleh Ulama NU yaitu PKB pada awal pendiriannya pernah Beliau emban.

Uang Koin dalam Foto dibawah ini adalah Uang yang dahulu diberikan oleh Mbah Hamid kepada Beliau dan saat ini Uang pemberian tersebut masih tersimpan rapi dan dirawat oleh Putrinya.Tumpukan Majalah Aula NU dari mulai Model Majalah Aula Stensilan hingga Aula Model Saku yang konon dahulu dikirimkan oleh Temannya di Pesantren Tebuireng juga masih tersimpan rapi di kediaman Beliau.

Khususon ilaa Mbah Kyai Musthofa Zarqoni…Al Fatihah.