KASIH SAYANG YG TEROBEK

 

Oleh : Musthofa Zuhri
( KAMAD MTSN 8 JEMBER).

Hubungan antara saudara yang satu dengan yang lain itu harus selalu menciptakan harmoni dalam kehidupan. Kalaipun toh ada perbedaan, seharusnya disikapi dengan Cara yang proporsional. Karena disebuah negara yang majemuk ,perbedaan adalah hal yg lumrah dan wajar

Kewajaran ini perlu diwujudkan dalam tataran prakntis dimana yang kecil menghormati yang besar. Dan yang besar menyayangi yg kecil. Yang minoritas menghargai yang mayoritas, Dan yang mayoritas jangan semau gue, dengan arogansi, merasa jumomowo. Unggul dibanding dengan yang lain.

Harmoni kehidupan akan Berjalan dengan seharusnya MENCIPTAKAN RASA KASIH SAYANG pada yang minoritas. Dengan nyaman dan aman

Mayoritas harus menjadi suri taudan yang baik bagi yang minoritas. Yang besar harus memberi contoh yang baik, berprilaku yang elegan. Tak angkuh, apalagi merasa hebat.

Jika relasi sosial diatas mampu di jalan kan dengan baik dengan konsisten , kaum minoritas dengan sendirinya akan memperlakukan hal yang sama. Akan memberi pelayanan terbaiknya pada yang mayoritas.

Rosul telah memberikan pondasi dasar dalam berprilaku dan bertutur kata. Dengan memberi rasa adil, bijaksana dan sudah tentu “bijaksini”. .

Sederet lebel yang Baginda terima seperti al amin, uswatun hasanah, sidiq , amanah, Fathanah dimana Baginda mendapatkan dipujian langsung oleh Tuhan dengan kalimat Dan sungguh, dialam diri muhammad terdapat budi pekerti yang agung.

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. ( Al qalam 4 )

Dalam konsep Islam, akhlak menempati urutan kedua setelah ajaran inti, yakni tauhid. Artinya, prilaku sosial nya seharusnya dijiwai oleh makna laailaahaillallah. Sementara, syariah menempati urutan ketiga dari inti tauhid Oleh karena itu, syariah dalam Islam harus dijiwai tauhid sekaligus akhlak. Adapun masalah-masalah kehidupan–misalnya kebebasan dan sebagainya–harus terikat atau dijiwai syariat Islam.
Dengan demikian, perilaku umat Islam hendaknya sesuai syariat Islam, yang berintikan akhlak dan berpusat pada tauhid..

Point’ penting nya , akhlaq menempati unsur yang penting dalam kehidupan umat untuk menuju tauhid sebagai final goal nya

Oleh karena nya, kita memandang manusia bukan hanya soal jasmani, melainkan juga rohani manusia berasal dari pancaran cahaya Allah. Dan ini telah di contoh kan oleh manusia agung kita, yakmi Muhammad Saw

Tauhid, akhlaq dan syariat telah di contoh kan oleh Baginda dalam mewujudkan harmoni kehidupan.

Kasih sayang baginda tak hanya diakui oleh umat islam semata, namun umat lainpun mengakui capaian sang baginda. Meski ada saja segelintir orang yg memang “mencela”. Namun bukan berarti celaan dan hinaan menjadikan baginda terhina atau bahkan membalas dengaj hinaan.

Banyak hal yang sebenrnya kita alpakan, bahwa islam adlah agama yg memberi kasih sayang terhadap apapun, dimanapun dan untuk siapapun. Bukan hanya sekedar simbolik, liftict dan gebyar semata. Namun perembesan nilai nialai dasar dalam Islam . Nabi selalu menyeimbangkan dalam segala urusan.

Maka doa yang selalu diselipkan adalah sebuah capaian keseimbangan kebahagiaan di dunia juga kebahagiaan di aherat

فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

Dalam soal berbangsa dan bernegara pun demikian, Baginda selalu memberi rasa aman dan nyaman kepada siapapun. Bahkan keadilan yang ingin di tegakkan lewat sabda nabi ” andai Fatima mencuri, dia juga harus menerima resikonya ,”

Kenapa Fatimah yang di contoh kan oleh nabi ? Pada hal Fatimah adalah putri kesayangannya Baginda ?

Itu adalah pondasi dasar dalam berbangsa, bernegara dan bertanah air. Dalam menegakkan keadilan. Yang harus kita contoh di kehidupan ini , di republik ini

Bukankah rasa aman, persatuan yg berkeadilan. Adil dalam kemakmuran adalah esensi dari harmoni kebangsaan kita.

Kita tak setuju atas monopoli ekonomi, namun bukan berarti menistakan dan mendelete etnis dan agama tertentu dari peta bumi ke indonesiaan kita?

Alangkah eloknya, bila energi umat dibangun kesadaran bahwa hidup adalah kompetisi, dengan menyiapkan kualitas SDM umat agar mampu bersaing dengan umat dan etnik lain.

Jangan sampai hanya bisa berteriak kofar kafir pada yang lain, dengan melupakan elan fital ruang publik yang lain.

Sektor pendidikan, ekonomi, budaya, profesi lain kesehatan adalah hal yg membutuhkan energi yg Super ekstra.

Caranya umat harus diberi pemahaman tentang relasi sosial seperti yang saya urai sekilas diatas yakni Yang kaya harus merawat, ngopeni yang miskin, yang miskin otomatis mendoakan yang kaya. Simbiosis mutulisma. Bukan prilaku yang kaya selalu memanfaatkan si miskin untuk digerakkan ke jalan raya atas nama agama. Ini sangat super parasitisma..

Agama bukan di pakai sekedar untuk sumber aspirasi , demo dijalan raya dengan urusan yg ecek ecek , namun agama seharusnya difungsikan sebagai sumber inspirasi dalam soal memberi solusi atas beragam masalah sosial ..

Karena agama bukan sumber konflik namun agama sebagai penyelesaian atas terjadinya sebuah masalah sosial . Jangan sampai rasa kebersamaan dan kasih sayang sesama umat di NKRI ini tersobek gara gara urusan yang tak jelas .

Demikianlah kira kira…👌👌

Wallahu a’lamu bishowab.