Demo Sejati Di Bulan Ramadhan 1443 H

Oleh : Syaiful Anam.

Sungguh sangat ironis sekali melihat para mahasiswa yang demonstrasi di Jakarta, Sulawesi dan daerah lainnya. Mereka berdemo dengan anarkis :
1. Emosi berlebihan
2. Membakar ban
3. Merusak fasilitas negara
4. Tindakan kekerasan fisik sampai berlumuran darah
5. Dan yang sangat disayangkan banyak yang merokok, makan minum di siang hari sehingga membatalkan puasa nya.

Anjuran para ulama MUI, boleh berdemo tapi dengan santun dan tidak ada alasan untuk sengaja membatalkan puasa karena berdemo. Padahal bulan puasa adalah bulan untuk merenung, introspeksi diri bukan bulan untuk bertindak kekerasan, cacian dan anarkis.
Sebagai orang tua /wali mahasiswa sungguh sangat sedih prihatin melihat anak anaknya tidak punya rasa malu dan akhlak mulia.
Kami sebagai pendidik guru IPS di MTS N 1 Surabaya selalu mengajarkan demo kepada siswa siswi kami BERDEMO KEPADA ALLAH SWT di bulan Ramadhan 1443 H dengan cara :
1. Sebelum mempelajari mata pelajaran IPS, kami anjurkan untuk berdoa untuk kedua orang tua.
2. Tema tema pelajaran IPS saya kaitkan dengan Al-Qur’an dan hadits nabi terutama bab Tolong menolong, toleransi beragama, dan cinta tanah air (NKRI)
3. Ketika mempelajari ilmu geografi, tentang kota kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Madura dan Bali, kami terangkan tentang sejarah perjuangan para Wali songo yang menyebarkan agama Islam
4. Memberi motivasi Spiritual siswa siswi dengan semangat menjalankan ibadah puasa, shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an
5. Membekali para siswa siswi dalam pelajaran IPS dikaitkan dengan zakat, infaq shadaqah dan wakaf.
Sebagai pendidik di lingkungan MTSN 1 Kementerian Agama Surabaya saya selalu menganjurkan BERDEMO SEJATI, yaitu belajar sungguh-sungguh, kuliah di Universitas Favorit demi agama, nusa dan bangsa.
“Penulis Guru IPS MTSN 1 Surabaya, Pembaca Setia Menara Madinah com”