Temen Temen yang Dulu Nemani Saya di MTsN 11 JEMBER

( Catatan harian Ramadhan) Mustofa Zuhri.

Satunya bergerak di masyarakat , yang satu byk membantu anggaran. Satu tokoh masyarakat , saya panggil dia dg kiai Subhan. Dan yg satu pengusaha sukses, di per SOSISAN. Sy panggil beliau sahabat bos Burhan .

 

Saya lama ditampung di rumah beliau berdua. Tidur , makan gratis. Dan dengan pelayanan yg sangat luar biasa

Saya tak ada apa apanya tanpa dibantu mereka berdua.

Saya selalu mencari kelebihan orang , bukan melihat sisi kelemahan teman. Bisikan apapun ttg mereka berdua pada sy tak saya gubris jika itu untuk kepentingan lembaga. Bagi saya dua orang ini mampu saya ajak berfikir maju utk lembaga maka apapun saya pertaruhkan .

Ya . ..itu penting. Sahabat saya ini terahir memberi kado istimewa buat saya. Juara inogum di akhir saya purna .

Sore ini , ketika saya lagi nungguin ortu saya dapat japri WA, klo posisi mereka ada di Sumenep. Dan saya langsung menulis kenangan bersama mereka berdua. Meski belum lengkap untuk saya tulis. Tanpa menulis tentang ustadzah @neneng, Bu Shinta @shi mie, ustadz Iskandar Dzulkarnaen , adik ku Agus Pur , ustadz Sulaiman dan istrinya Iva Budiarti dan ustadz Malik yg juga punya andil yg luar biasa dalam menemani hari hari di Garahan 🤭dan satu lagi ibunda Shofia Fia yg pendiam, ibunda Desy Tantri yg semangat juang menempuh berkilo kilo melalui jalan terjal menuju garahan ,.

Saya teringat waktu sibuk sibuknya akruditasi, berbarengan 40 hari wafatnya ibu saya. Sementara pengalaman model penilaian zoom meeting masih baru dilakukan tahun itu.

Untung nya ,pokjawas nasional , sahabat Zurni Emha dan pengawas bina BPK Amru sangat telaten membantu saya dan temen temen MTsN 11 JEMBER waktu itu.

Maka kegiatan akriditasi dapat dilalui dengan baik .dengan nilai yg sangat memuaskan untuk awal sebuah lembaga yg berumur orok .

Ustadz Burhan dan kiai Subhan saya beri tugas yg berbeda. Dengan kualifikasi yg mereka miliki. ..

Sementara , secara tehnis saya amanahkan pada. Ustadz Iskandar,dan ka Tu pak Hendra Suganda. konsep draf dsb saya berikan ustadzah Neneng . Anak anak Osim , saya amanahkan pada ustadzah shie Mie , dan presentasi guru ustadzah @iva Budiarti, dan ustadzah ristin.

Kembali tentang cerita dua orang di foto ini . Ketika melihat bangunan yang mau runtuh dimana mana, saya bertiga berdiskusi mencari solusi . Dengan ragam cara

Mulai lewat jaringan formal kemenag , maupun jaringan tak resmi . Proposal pun saya kirim kemana mana . Sudah ada yg mengukur , dengan jalur yg luar biasa, tapi masih belum beruntung. Bahkan nominal nya cukup fantastis. Selesai , dan mewah klo dana ini chair .karena yg nangani benar benar orang yg selama ini tak pernah luput kalo hanya urusan lobi dan dana .Dan gak pernah zoonk. Ini pernah saya lewati ketika saya di madrasah Aliyah. Tiap tahun selalu dapat .

Namun, Rizqi tampaknya belom berpihak pada kami.

Akhirnya kami bertiga memutuskan patungan . Mereka menggadaikan sertifikat tanah , dan saya urun sertifikat mobil

Dan enam bangunan kelas yg mau roboh itupun bisa teramankan untuk KBM tahun 2021-2022.

Saya tak mempedulikan kritik tentang posisi kantor yg saya tempati . Yang penting , anak anak bisa sekolah dengan aman dan nyaman.
Dengan kelas yg representatif.

Dan ketika hari inj saya dapat japri dari temen saya diatas , semua kenangan Indah ketika di Garahan terkenang kembali. Terkenang suguhan Kuah Kelor dan rasa kebersamaan dengan para pejuang MTsN 11 JEMBER.

Mereka pantas untuk diangkat menjadi abdi negara lewat jalur mana pun karena merekalah sejatinya ashabunal awalun di madrasah satu Atap yg kini menjadi madrasah negeri MTsN 11 JEMBER.

Semoga doa yg selalu saya kumandangkan dan ihtiar lain yang saya lakukan dapat dikabulkan oleh Allah untuk sahabat sahabat saya di lereng gunung gumiter diatas. amin ya rabbal alamin.

#inicritaku hari ini, mana critamu.

Pojok Jember terbarat.
07042022