Buka Warung Kopi Jelas, DPR RI Komisi X Fraksi Golkar H.M Nur Purnamasidi: Jadikan Warung Kopi sebagai medium Penggerak ekonomi Pedesaan.

Jember, Menaramadinah.com

Sebagai ikhtiar untuk menggerakkan perputaran ekonomi pedesaan, serta didasari oleh semangat untuk secara bersama membangun semangat kewirausahaan. Ungkap Muchlis yang dikenal sebagai ahli peracik kopi dalam soft opening Warung Kopi Jelas di Kecamatan Jelbug, Jember, Senin, (07/03/2022).

Warung kopi Jelas hadir tidak semata berorientasi mengejar profit, tetapi dimaksudkan sebagai medium ruang publik untuk membincang berbagai aspek. Rencana ke depan, kita akan terus kembangkan Warung Kopi Jelas ini paling tidak terdapat satu di tiap kecamatan (31 tempat) yang ada di Jember. Imbuhnya.

 

Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi. Dalam perbincangan Pria yang akrab disapa Bang Pur dan rajin hadir menyerap aspirasi di Daerah pemilihan Jawa Timur IV Jember Lumajang ini berpandangan warung kopi telah menjadi bagian keseharian masyarakat, tidak hanya di perkotaan. Tetapi juga sudah menjangkau di hampir semua wilayah, termasuk daerah pedesaan.

“Warung Kopi Jelas diharapkan menjadi inspirasi sekaligus tempat kongkow generasi muda Milineal untuk berkreasi, saling bertukar gagasan untuk selanjutnya mengimplementasikannya sesuai dengan kapasitas serta potensi yang dimiliki.” Ungkapnya.

Lebih lanjut, Model warung kopi Jelas didisain secara sederhana. Nilai tambah keberadaannya diharapkan mampu menjadi katalis tumbuhnya kreativitas, inovasi munculnya gagasan baru untuk menjadikan potensi pedesaan sebagai pondasi dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bagaimana ekonomi pedesaan tetap tumbuh serta mampu eksis, berkesinambungan dan yang tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas SDM desa.Tandas politisi Senayan.

Lantas bagaimana menjadikan pengembangan ekonomi Desa agar paralel dengan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakatnya? Hal pertama dan utama adalah mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Bukan didasarkan pada keinginan para pemangku kepentingan semata. Dengan demikian, orientasi pembangunan ekonomi desa harus berbasis data. Mekanisme Musrembangdes harus berpijak pada data, dengan validitas, serta akuntabilitas kinerja yang jelas serta terukur. Pungkasnya. (red./Alien).