Seminar Nasional Pendidikan Luar Biasa Unipar Jember, DPR RI Komisi X H. Muhamad Nur Purnamasidi diberikan Penghargaan sebagai Tokoh Peduli Disabilitas.

Jember, menaramadinah.com-Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember menggelar Seminar Nasional Pendidikan Luar Biasa ” Sudahkan Sistem Pendidikan Kita Ramah Terhadap Disabilitas? Rabu, (29/12).

Acara dimulai dengan berbagai performance mahasiswa disabilitas diantaranya wayang kulit Milineal, aksi teatrikal teater dinding dengan tema menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tanpa diskriminasi, fashionshow serta launching Pusat Studi Disabilitas.

Dilakukan pula penyerahan secara simbolis Penerima Bea Siswa Kuliah baik melalui APBD Jember maupun Program KIP Kuliah berasal dari Aspirasi DPR RI Komisi X H. Muhamad Nur Purnamasidi yang secara khusus memberikan 60 Bea Siswa untuk mahasiswa Difabel di Unipar.

Dalam sambutannya, Rektor Basuki Hadi Prayogo sangat yakin, meski memiliki keterbatasan secara fisik, tetapi tidak menghalangi mahasiswa disabilitas untuk berkarya, berinovasi, berprestasi dalam berbagai bidang. Ungkapnya. Berangkat dari pandangan serta keberpihakan itulah, sebagai wujud kepedulian secara nyata , Universitas PGRI Argopuro Jember merupakan satu diantara dua Perguruan Tinggi di Indonesia yang secara khusus membuka program studi pendidikan luar biasa bagi disabilitas. Tandasnya.

Sementara itu, DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi menekankan regulasi yang mengatur serta menjadi payung hukum terhadap disabilitas sudah cukup memadai. Tetapi dalam implementasi di lapangan masih jauh panggang dari api.

Belum ada ikhtiar yang serius dan sungguh-sungguh dari pemerintah untuk pemenuhan sekolah inklusi. Terangnya.

Lebih jauh Bang Pur berharap lebih digaungkan lagi gerakan pengarusutamaan Disabilitas dalam segala aspek kebijakan. Bila Kampus Unipar Jember sudah bergerak menjadi Perguruan Tinggi yang ramah Difabel, kita dorong dan optimalkan Jember menjadi Kota yang ramah Difabel juga. Melalui berbagai media sosial, bersama stakeholder yang lainnya, secara simultan/ berkesinambungan, kita ikhtiarkan Jember menjadi icon kota di Indonesia yang ramah Difabel.

Pembicara lain yakni anggota Komisi Nasional Difabel, Eka Pratama menegaskan sektor Pendidikan menjadi prioritas. Kita akan memantau, mengevaluasi dan mengadvokasi agar terdapat jaminan akses yang sama bagi disabilitas dalam pendidikan.

Pada kesempatan seminar Nasional tersebut juga dianugerahkan piagam penghargaan dari berbagai organisasi Disabilitas di Jember dengan kategori Kampus Peduli Disabilitas yang disandang oleh Unipar Jember, H. Hendi sebagai Bupati peduli Disabilitas dan H. Muhamad Nur Purnamasidi sebagai Tokoh Peduli Disabilitas. (Om Iyan).