Tim Blusukan Maqbaroh Berziarah di Makam Pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari Jetis Ponorogo

Ponorogo . MenaraMadinah.Com. Dalam kancah nasional, Ponorogo tidak hanya tersohor karena kesenian Reognya. Lebih dari itu, dari kabupaten yang berada di sebelah tenggara Gunung Lawu tersebut juga memiliki seorang tokoh ulama besar Kyai Ageng Muhammad Besari , pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar pada abad ke – 18 di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis , Kabupaten Ponorogo.

Dari santri – santri alumni Pondok Pesantren Gebang Tinatar hasil gemblengan Kyai Ageng Muhammad Besari dan para penerusnya banyak yang menjadi tokoh – tokoh penting dan berpengaruh luas di bumi pertiwi , antara lain Susuhunan Pakubuwono II , Raden Bagus Harun Sewulan , Pujangga Jawa ternama Raden Ngabehi Ronggowarsito , dan Pahlawan Nasional Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto.

Minggu , 3 Oktober 2021, Tim Blusukan Maqbaroh ( TBM) mengadakan ziarah di makam Kyai Ageng Muhammad Besari yang berada dalam kawasan Masjid Jami’ Tegalsari . Siang itu, suasana objek wisata religi terkenal di Kota Reog itu terlihat ramai. Banyak peziarah datang dari Madiun, Pacitan , Kediri, Magetan , dan dari Ponorogo sendiri.

Motivasi mereka beragam dalam mendatangi makam Kyai Ageng Muhammad Besari yang merupakan santri dari Kyai Donopuro itu. Ada pengunjung yang ingin ngalap berkah , tawasul, riset sejarah , dan napak tilas perjuangan dakwah dari putra Kyai Anom Besari atau Ki Ageng Grabahan tersebut.

Sekitar kompleks makam Kyai Ageng Muhammad Besari dilengkapi area parkir yang luas sehingga mampu menampung banyak kendaraan roda dua ataupun roda empat dari para pengunjung makam.

Tidak jauh dari makam Kyai Ageng Muhammad Besari terdapat Madrasah Aliyah yang memakai nama Ronggowarsito untuk mengenang dan menghormati pujangga Jawa yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Gebang Tinatar.

Usai berziarah di maqbaroh Kyai Ageng Muhammad Besari , Tim Blusukan Maqbaroh bergerak menuju makam Kyai Nur Shodiq Al- Hafidz . Dia adalah adik kandung dari Kyai Ageng Muhammad Besari , seorang penghafal Al – Qur’an pertama di Ponorogo pada masanya.

Kiprahnya sangat besar dalam membantu perjuangan sang kakak untuk merintis dan mengembangkan Pondok Pesantren Gebang Tinatar hingga berkembang pesat . Selain dikenal sebagai seorang hafidz ( penghafal Al- Qur’an , red) , Kyai Nur Shodiq mumpuni pula dalam ilmu – ilmu kanuragan .

” Dulu, makam ini sering digunakan tawasul untuk orang – orang yang mempelajari ilmu kejadugan . Untuk sekarang lebih banyak dipakai tabarukan oleh santri- santri dan orang – orang yang sedang menghafal Al- Qur’an , ” ujar seorang peziarah dari Babadan Ponorogo yang siang itu berziarah di makam cucu Syekh Abdullah Mursyad tersebut bersama dua orang rekannya.

Sumber lain menjelaskan bahwa makam Kyai Nur Shodiq Al- Hafidz memiliki suatu keanehan yang tidak bisa dicerna logika , bila disitu dibangun cungkup , maka cungkupnya terbakar. Hal itu telah terjadi tiga kali . ” Jadi, makam Kyai Nur Shodiq Al- Hafidz tidak ada cungkupnya sampai saat ini , ” pungkasnya.
Naskah : Bro- J ** Photo : Teguh & Firda