
Catatan Maimura.
Masa yang lalu, masa kini, untuk masa yang akan datang. Mencoba menyarikan paparan Heroe Sae, sineas muda Indonesia yang berbagi pengetahuan tentang Film dan proses kreatifnya didepan 50 orang pecinta film Indonesia, 25 September 2021, di Fave Hotel Sidoarjo.
Membuat film dengan Hand Phone kini bukan hal yang mustahil. Kita sudah sering saksikan berbagai karya yang dapat menggiring imaji bahkan menggeser pemaknaan fakta fakta yang hadir didepan mata, baik fakta masa lalu, kekinian dan yang akan datang.
Bukan apa alatnya, tapi untuk apa alat itu dan bagaimana memperlakukan alat itu.
Pada dasarnya kita adalah “pendongeng/pencerita”. Cerita yang baik memberi kemungkinan atau menjamin film dapat hadir secara baik, berbeda dengan apabila proses film berangkat dari cerita yang kurang baik.
Film hari ini dapat hadir dari berbagai kisah, utuh, pun sepenggal.
Hand Phone telah mewadahi berbagai kisah nyata didunia, otak kita telah terekounstruksi sedemikian rupa menyimpannya dengan berbagai pemaknaan dan kadang mengubahnya kembali.
Proses pembuatan film memang tidak bisa sendiri, sekalipun ditanganmu telah ada yang canggih itu.
Mendarah daging kita merasakan idea Bung Karno di forum Asia Afrika dan paparan pikirannya di Forum Perserikatan Bangsa Bangsa yang telah menjadi jalan raya, mengilhami banyak bangsa didunia untuk mencapai kemerdekaan.
Sekian lama pula kita dijejali “Hero” dalam film yang selalu menyelipkan bendera sebuah negara sebagai wujud kebangsaan dan kekuatan, sekalipun faktanya mengalami kekalahan.
Masihkah Fisi, Misi, sebuah film sebagai suatu kelaziman dapat sampai ke pemirsanya, dengan sebuah proses alat yang vital ditangan itu?
Itulah pertanyaan yang menggelayut dibenak, ketika saya menyusuri jalan pulang, mungkin Film tak akan pernah pulang kembali…
Selamat berjuang kawan, sukses untuk film Indonesia.