Pengembangan Obyek Wisata Alam Layak Di Coba.

Oleh : Moch Agus Slamet, SE, MM Wapemred menaramadinah.com.

Rasa trauma yang di rasakan penulis yang mulai gandrung dengan usaha bisnis wisata buatan sedikit terobati dengan tawaran mitra dari Bali tentang konsep pengembangan usaha wisata alam.

Agak masuk akal dan sedikit menghemat kalau memang itu bisa di jalankan,mengingat sudah bisa di anggap 70 persen ada obyeknya, tanpa harus membuat seperti halnya obyek wisata buatan.

Kekurangan mencapaian finishing 30 persen bisa sambil berjalan yang sekalian bisa di buat skala prioritas mana dulu yang harus diadakan untuk mempermanis guna menggaet pengunjung.Hal ini bertolak belakang dengan kalau mengembangkan wisata buatan.

Di hitung secara ekonomis dan penyerapan tenaga kerja jauh dari progres yang di harapkan.Pembangunan obyek wisata buatan yang hanya menampung kurang lebih 39 karyawan jauh lebih efektif untuk membuka usaha koperasi misalnya.

Anggaran pembuatan obyek wisata buatan kalau di alokasikan untuk mendirikan koperasi bisa menjadi kurang lebih 100 kantor koperasi,dan seandainya perkantor dengan 5 karyawan saja,sudah bisa menyerap 500 orang tenaga kerja.Bagaimana tanggapan anda.?