Polusi Mental

 

Catatan Jeffri MD.

Wes ta angel…angel..jare cak basman wes kadung kakean ngopi dangdut.nang warkop cangkrukan.karo ngegame.

Dalam kehidupan sehari-hari, praktek Revolusi Mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.”

“Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.”

Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956. Soekarno melihat
Revolusi di jaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kini, 70 tahun setelah bangsa kita merdeka, sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa.

Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Piye hayo carane lek wes kadung POLUSI MENTAL ngene opo dijak nang rolang jagir terus di jungkrak no ben dipangan boyo.