Keturunan Sunan Gunung Jati Yang Asli Menggugat Keraton Kasepuhan Cirebon Yang Dikuasai Trah Belanda

Keberadaan Pintu gerbang Keraton Kasepuhan Kota Cirebon yang dibangun Sunan Gunung Jati disegel oleh keturunan lansung Sunan Gunung Jati yang ada diluar keraton.  Jumlah mereka sekitar 150 orang pada orang Selasa (17/8/2021) lalu. Mengapa menyeget. Berikut ini laporan Isnen wartawan menaramadinah.com:

 

Aksi penyegelan tersebut, merupakan yang kedua kalinya. Mengingat beberapa bulan lalu,  pernah digembok oleh Raden Rahardjo Djali, salah seorang keturunan sah dari Sultan Sepuh ke XI Raja Jamaludin Aluda Tajul Arifin yaitu pada 26 Juli 2021 lalu.
Keturunan Sunan Gunung Jati yang asli itu  memasang sebuah spanduk yang bertuliskan “Keraton Kasepuhan disegel oleh Dzuriah Sunan Gunung Jati” .

Alasan mereka menyegel dan pasang spanduk. Karena  saat ini keraton Kasepuhan tidak memiliki Sultan. Selain itu statusnya berada dalam proses audit terkait penyalahgunaan aset Keraton Kasepuhan di bawah pengawasan Santana Kesultanan Cirebon.
Menurut Pangeran Kuda Putih dari Santana Kesultanan Cirebon mengatakan, penyegalan Pintu Keraton Kasepuhan Cirebon yang dilakukannya itu dilatarbelakangi karena Sultan Luqmen Zukkaedin bukanlah keturunan sah dari Sunan Gunung Jati Cirebon.

Menurut Pangeran Kuda Putih, ia adalah keturunan Sultan Sepuh XII Alexander asli keturunan dari Negara Belanda. Pemerinrah Hindia Belanda yang menjadikan sultan,

“Sultan XV Luqman Zulkaidin ini bukanlah nasab dari keturunan Sunan Gunung Jati. Oleh karenanya, kami menyegel Keraton Kasepuhan untuk menurunkan Sultan yang sekarang dan mencari penggantinya dari seseorang keturunan asli Sunan Gunung Jati,” katanya.Hal ini kata dia merujuk pada keputusan Pengadilan bernomor 82/1858/Pn Tin junto nomor 279/963 PT.Pdl junto nomor K/Sip/1964 yang diklaim sudah memiliki kekuatan hukum tetap.“Pertimbangan hukumnya seperti itu, artinya Pemerintah Indonesia tidak menerima keturunan Alexander sebagai Sultan keturunan Belanda,”tambahhya.