Para mahasiswa dan mahasiswi FKIP Unej tahun 1984 memanggil dengan nama Pak Choesnoel. Beliau dikenang hingga kini dihati dan pikiran mahasiswa dan mahasiswinya. Berikut ini laporan dari Husnu Mufid Pemred menaramadinah.com :
Beliau cukup terkenal dihati dan pikiran mereka. Karena sebagai dosen bukan mengajarkan ilmu. Tapi juga mendidik agar kelak mahasiswa mahasiswinya jadi sejarawan, guru sejarah, pengusaha, peduli sama masyarakat, kepala sekolah yang baik.
Cita citanya Pak Choesnoel Hadi memang terwujud. Buktinya cukup banyak yang sukses dalam kehidupan setelah wisuda dan sukses bersaing di dunia kerja.
“Seingatku, almarhum pancen pengajar yang baik. Beliau sangat menuntut kita dengan standar layaknya ‘mahasiswa yang beneran’, intelektual.
Sering marah, karena idealisme beliau utk anak didiknya. Kita2 saja yang memang belum bisa ‘menyesuaikan-diri’ dengan harapan beliau,” ujar Heri Deka alumni FKIP Sejarah Unej yang tidak mau disebut sejarawan. Tapi lebih suka disebut sebagai Archeolog asal Jogja yang kini tinggal di Kediri.
Begitu juga soal pemberian nilai kepada mahasiswa mahasiswi Pak Choesnoel Hadi cukup baik sekali. Selalu meluluskan dengan nilai B dan A. Beda dengan dosen dosen lainnya.
Sementara Husnu Mufid alumni FKIP Unej mengatakan, saya sendiri selalu lulus dengan nilai B atau A ketika mengambil matakuliah sejarah yang diajar oleh Pak Choesnoel Hadi. Tapi oleh dosen sejarah lainnya sering tidak melulus matakuliah saat semester satu hingga semester tiga. Juga ada dosen MKDU dan MKDK tidak meluluskan alias dapat nilai D. Bahkan ada satu dosen sejarah berasal dari Solo Jateng selalu tidak meluluskan saya. Jadinya harus mengulang. Hingga lulus kuliah 6 tahun jalur Skripsi.
“Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada almarhum Bapak Choesnoel Hadi atas ilmunya yang diberikan dan didikannya serta pemberian nilainya. Sehingga saya bisa meraih pendidikan setinggi mungkin. Nilai B dan A itulah yang mengantar saya meraih sukses didunia pendidikan dan dunia kerja yang kompetitif ,”ujar Husnu Mufid sambil mengingat masa lalu tentang sosok almarhum.
Kini Pak Choesnoel Hadi telah tiada dipanggil Allah SWT. Meninggalkan kita selama lamanya. Cukup banyak alumni FKIP Sejarah Unej 1984 yang bersedih dan berduka cita.
Diantaranya Iswanardi, Heri Deka, Senda Ike, Pii, Lahin, Atik Kurnia, Siti Purwati, Edward, Yuyun, Maslin, Husnu Mufid, Sumanu, Basuki, Nur Andari, Sodik dan sebagainya.
“Innalillahi wa ina ilahi rojiun. semoga almarhum husnul khotimah. Pak khusnul orangnya baik ..apa adanya peduli pada anak didiknya utk menjadi org yang betul betul baik rbukti mahasiswanya banyak y menjadi pemimpin semoga meniru ahlaknya,”ujar Mbak Atik Kurnia.
Juga ucapan belasungkawa diucapkan oleh Siti Purwati, Innalillahi wa Innailaihi rojiun, semoga almarhum khusnul khotimah. Segala amal ibadahnya ditrima dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Tidak ketinggalan pula Sumanu kesayangan Pak Choesnoel Hadi mengatakan, semoga, diampuni segala dosanya, dimaafkan semua kesalahannya dan mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya. Bagi keluarga semoga tabah dan ikhlas menerima kepergiannya. Sedang bagi kita, semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran dan hikmah bahwa semua akan menjalaninya. Aamiin !
Sementara Iswandi Dowes Dekker dengan menahan linangan air mata memberi kabar terlebih dahulu sebelum teman teman lain mengetahui mengatakan, Innalillahi wainnailaihi roji’un,
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu. telah meninggal dunia dosen kami H. Choesnoel Hadi pada hari Jumat, 25 Juni 2021 Pkl 06.05 di kediaman Jl. Pangeran Ashogiri kav Al Hasanah V no. 9 RT 001/004 Tanah Baru – Bogor, pada usia 84 tahun.
Mohon keikhlasan untuk mendoakan Almarhum, Semoga diterima amalnya, diampuni kekhilafannya. Aamiin