SAMBUT BULAN BUNG KARNO, GENERASI MUDA DIPERKUT DENGAN NILAI – NILAI KEBANGSAAN YAKNI EMPAT KONSENSUS BANGSA PANCASILA, UUD 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI), DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

Bali-menaramadinah.com-Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarma (Senator DPD / MPR RI B.65 Provinsi Bali). Dalam Pelaksanaan Kegiatan Sosialsasi Empat Pilar MPR RI / Empat Konsesus Berbangsa dan Bernegara dengan melibatkan kalangan Kaum inteletua Bali, Generasi Muda, akademisi dan civitas akademika Universitas Mahendradatta Bali bertempat di Auditorium Fakultastas Teknik Industri Universitas Mahendradatta, Gedung Conefo Denpasar – Bali

Menurut Shri I Gusti Arya Wedakarna mengatakan, kita patut bersyukur selaku kalangan Nasionalis Merah Putih dalam masa pemerintah Presiden Ir. Joko Widodo Negara sudah menetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, terkait penetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus sebagai Hari Libur Nasional.

Penetapan tersebut bertujuan agar pemerintah, masyarakat dan seluruh komponen bangsa memperingati Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa.

Kalangan genersai muda harus sering diingatkan bahwa kodrat bangsa ini adalah keberagaman. Namun ditengan perkembangan zaman dan teknologi yang begitu sangat pesat seperti ini tidak bisa kita pungkiri kehidupan berbangsa dan bernegara kita sedang mengalami tantangan.

Kebhinekaan kita sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengecam kebhinnekaan dan keikatan kita saat ini ada sikap yang tidak toleran yang mengusung indiologi selain pancasila hal ini diperparah oleh penyalah gunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax atau kabar bohong. Bangsa ini patut belajar dari pengalaman buruk Negara lain yang dianut oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara.

“Dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika kita bias terhindar dari masalah tersebut, kita bisa hidup rukun dan bergotong – royong untuk memajukan negeri, dengan Pancasila Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai makmur ditengah kemajemukan “Ungkap Senator DPD MPR RI Provinsi Bali Dr. Arya Wedakarna” tambahanya “megajak kaum interlaktual Bali, generasi muda, akademisi, civitas akademika Universitas Mahendradatta dan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan Sosialisasi MPR RI untuk menjaga Pancasial.

Pemahaman dan pengamalan Pancaila dalam masyatakat, berbangsa dan bernegara harus tetap diingatkan, ceramah keagamaan, matari pendidikan fokus pemberiatana dai media dan media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai – nilai Pancasila.

Dan pada bulan Juni ini merupakan bulan yang bersejarah untuk kaum nasionalis dan sukarnois mengingat Bulan Juni merupakan Bulan Bung Karno.

“Bulan Juni memang bulan yang penuh dengan tonggak-tonggak sejarah yang terkait dengan Bung Karno, Pancasila, dasar dan ideologi negara yang dirumuskan pertama kalinya oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945. Kemudian pada 6 Juni adalah Hari Lahir Bung Karno dan pada 21 Juni adalah Hari Wafat Bung Karno,” kata Presiden Sukarno Center yang saat ini menjabat sebagai Senator RI saat memberikan sambutan dan pemateri dalam kegiatan Sosialiasi Empat Pilar Kebangsaaan di Gedung Conefo Denpasar – Bali.

Adapun pelaksanaan kegiatan Sosialiasasi Empat Pilar / Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara Anggota MPR RI B.65 Provinsi Bali didampingi oleh dua pembicara yakni I Ketut Kasna, S.Sos., MAP, M.H selaku Akamisi Pengangat Politik dan A.A Gede Putra Arjawa, S.H., M.H selaku Akademisi dan Praktisi Hukum.

Merawat kebinekaan merupakan kunci menjadi jaminan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurut pembicara I Ketut Kasna, S.Sos.,MAP,M.H, konsepsi merawat kebinekaan adalah wujud pengakuan dan sekaligus penghormatan terhadap adanya heterogenitas dalam berbagai aspek kebangsaan serta ditambahkan oleh pembicara kedua A.A Gede Putra Arjawa, S.H., M.H menyebutkan Empat Pilar adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat. “pungkasnya.

Husnu Mufid