TIPS AGAR INDONESIA TERHINDAR DARI BENCANA

Lamongan -menaramadinah.com : Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Karangsawo Paciran, Lamongan menyelenggarakan pengajian agama Islam dalam rangka wisuda tahfidzul qur’an dengan pembicara Habib Habibi, Pasuruan dan KH. Abdul Qoyyum Mansur, Rembang (11/4).

Dalam sambutannya, Pengasuh PPTQ Karangsawo Paciran berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi terselenggaranya acara perdana sore itu, khususnya donasi dari H. Shobur, Owner Travel Haji & Umroh yang berkantor di selatan Makam Sunan Drajat itu. Selanjutnya, Yai Abidin mengijazahkan Sholawat Al-Masisi karya ulama asal Maroko yang sore itu juga dihauli, Syeikh Abdus Salam Al-Masisi. Yai Abidin juga berharap agar praktek rentenir di wilayah Paciran segera sirna dan musnah.

 

Selanjutnya, ceramah pertama disampaikan oleh Habib Habibi yang mengkisahkan perjalanan spiritual K. Minhajul Abidin ketika berziarah ke Maroko sehingga beliau diijazahi Sholawat Al-Masisi oleh cucu dari Syeikh Abdus Salam Al-Masisi. Selanjutnya Habib Habibi menyampaikan tentang urgensi berziarah ke makam para waliyullah dan memperingati haul para waliyullah.

Di akhir cemarahnya Habib Habibi mengajak para jamaah untuk berdonasi untuk perluasan tanah ponpes itu sambil mendedangkan sholawat dengan merdu, sehingga beberapa jamaah terlihat meneteskan air mata dan banyak yang tergerak untuk beramal.

Ceramah yang kedua oleh KH. Abdul Qoyyum Mansur, Rembang. Di awal ceramahnya beliau berdoa agar para jamaah mendapat barokah Allah SWT. Beliau lalu menyampaikan bahwa negeri Maroko (Al-Maghribi) merupakan negeri para waliyullah. Banyak waliyullah yang dimakamkan disana, termasuk delapan waliyullah yang sore itu diperingati haulnya di PPTQ Karangsawo Paciran. Salah satunya Syeikh Abdus Salam Al-Masisi. Beliau mempunyai tiga pembelajaran / pendidikan untuk ummat Islam, yaitu : (1) Kaya tidak bergantung kepada sesuatu; (2) Kaya karena Allah / Al-Ghina billah; (3) Jujur dan Yakin / As-Shidqu wal yaqin. Tiga hal itu, hendaknya dapat dijadikan pedoman hidup bagi kaum muslimin. Selanjutnya, Gus Qoyyum mengisahkan kewalian Syeikh Muhammad Yasin Al-Fadani dari Indonesia yang mukim di kota Makkah. Beliau merupakan guru dari Alm. KH. Maimun Zubair, Rembang.

Lebih lanjut, Gus Qoyyum menyampaikan tentang keistimewaan huruf Al-Qur’an. Salah satunya adalah huruf dzot. Sebab huruf dzot merupakan huruf yang jumlahnya paling sedikit dalam Al-Qur’an. Sebab jumlahnya hanya ada 850 buah dalam Al-Qur’an.

Dari huruf itu, terangkai kata dzohir dan bathin, lahir dan bathin, maha bathin. Dulu di Mesir ada seorang wali majdub bernama Syeikh Marwan, beliau mempunyai karomah yang bisa mengetahui niat jahat seseorang. Bahkan beliau akan langsung menohok orang yang berniat jahat tersebut. Apabila tohokan itu ditangkis, maka yang menangkis akan patah tangannya.

Karomah itu didapat karena beliau sering mewiridkan lafadz “Yaa Bathin”. Lebih lanjut, di dalam Al-Qur’an itu ada ilmu patologi (asal-asul suatu penyakit). Yakni banyak penyakit yang bersumber dari bathin yaitu dendam.

Selain itu, hendaknya kita sebagai ummat muslim banyak belajar dari ulama dari negeri India karena kedalaman ilmu dan ketaqwaannya. Banyak ulama di dunia yang kemudian berguru kepada ulama India.

Disamping itu, Gus Qoyyum pernah membuktikan kesedarhanaan hidup yang dijalani oleh ulama India yang hanya mempunyai rumah sempit tapi karya tulisnya sangat mendunia.

Gus Qoyyum juga menyampaikan bahwa ulama yang berorientasi ukhrowi tidak akan butuh pencitraan di dunia, misalnya sering membuat status di medsos agar orang lain mengetahuinya. Beliau berkisah bahwa dulu ada seorang Sahabat Nabi yang hanya mampu menghafal Q.S. Al-zazalah saja, hanya saja beliau tekun dan sabar dalam mengkaji agama Islam sehingga beliau dikaruniai karomah yang luar biasa.

Gus Qoyyum lalu memberikan sebuah ijazah amaliyah doa yang terdiri dari tiga kalimat agar kita dipermudah dalam mempelajari Al-Qur’an.
Kita harus menyakini bahwa bahasa Arab itu lebih utama daripada bahasa Jawa, sebab jalur keilmuan dan keislaman kita berasal dari keluarga Nabi Muhammad SAW yang berasal dari bangsa Arab.

Menurut Gus Qoyyum ada 5 tips agar Indonesia terhindar dari bala bencana, yaitu : kajilah Al-Qur’an, bersholawat, hormati habaib, rajin jamaah sholat, dan carilah rejeki halal.

Diakhir ceramahnya Gus Qoyyum lalu mengijazahkan sebuah doa dengan berbagai khasiatnya. Acara sore itu, ditutup doa oleh Gus Qoyyum yang diamini para jamaah. Dengan tertib para jamaah meninggalkan lokasi acara untuk kembali ke rumah masing-masing dengan menaiki kendaraan bermotor. (Ried).