Filosofi Pacul,Wejangan Untuk Hidup Bahagia ala Syekh Malaya

Nganjuk-menara madinah.com-Syekh Malaya atau Raden Mas Said adalah nama lain dari Kanjeng Sunan Kalijogo.Beliau merupakan anggota Wali Songo yang sangat tersohor dan legendaris di kalangan masyarakat Jawa pada khususnya dan nusantara pada umumnya.

Raden Mas Said atau Susuhunan Tuban merupakan putra dari pasangan Raden Ahmad Sahuri dan Dewi Nawangarum.Bapak Sunan Kalijogo menjabat sebagai Bupati Tuban ke-8 dgn gelar Adipati Wilwatikta.

Syekh Malaya dikenal memiliki keilmuan agama yang sangat mumpuni ditunjang dengan akhlaq mulia,ilmu kesaktian dan kanuragan,ilmu komunikasi dakwah serta bakat seni yang

Beliau meninggalkan banyak sekali warisan luhur pada kita semua .Semasa hidup,kiprah beliau merata dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari keagamaan,kebudayaan,kemasyarakatan,kesenian hingga bidang politik dan kenegaraan.

Peninggalan Sunan Kalijogo masih eksis hingga sekarang .Misalnya Masjid Cipta Rasa Cirebon,Masjid Agung Demak yang dibangun bersama wali songo lainnya,Perayaan Sekaten,Grebeg Maulid,Tembang Lir-Ilir,Gundhul Pacul ,pusaka kutang ontokusumo dan Keris Kyai Cubrik.

Selain mewariskan hal-hal diatas,sunan yang merupakan murid Sunan Bonang(Makdum Ibrahim) dan Nabi Khidir itu juga meninggalkan beragam petuah dan nasehat mulia bagi kita.Salah satunya adalah filosofi pacul.

Pacul adalah alat petani yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu pacul itu sendiri(bagian yang tajam),bawak (lubang untuk gagang pacul) dan doran yang berfungsi sebagai pegangan pacul.

Selama ini,kita hanya melihat pacul sebagai alat pertanian saja tetapi menurut Syekh Malaya pacul memiliki makna yang mendalam .
Pacul bermakna ngipatake barang elek sing muncul atau menghindar dari hal buruk.Disini hal buruk adalah sifat -sifat tercela yang dapat merugikan kita yaitu iri ,dengki,pemarah dan lain-lain.

Sedangkan bawak berarti ngobahne awak.Ngobahne awak berarti ikhtiar atau usaha yang maksimal.Hal ini tidak hanya untuk mencari dan mendapat rejeki tetapi juga untuk mendekatkan diri pada sang illahi lewat ibadah ritual dan ibadah sosial.Karena manusia memang diciptakan untuk beribadah.

Berikutnya adalah doran yang berarti donga marang pangeran.Arti lain adalah ojo adoh soko pangeran.Manusia harus selalu berdo’a pada Allah baik dalam kondisi senang ataupun susah.Do’a adalah tiang agama,senjata orang beriman dan cahaya langit dan bumi.Dengan do’a yang sungguh-sungguh,Allah akan mengabulkan permohonan kita.Sesuai janjiNya ,”Ud uni astajiblakum”,Mintalah padaku,maka kukabulkan.

Demikianlah wejangan atau petuah penuh hikmah dari sang wali sunan kalijogo atau Syekh Malaya.Semoga kita semua bisa menerapkan nasehat- nasehatnya sebagai bekal untuk meraih cita -cita,hidup bahagia didunia dan akhirat.

Rabbana atiina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinna adzabannar.Amiin ya rabbal alamin.

Bro J(Bang Jarwo),

MM.Com Anjuk Ladang.