Indahnya Musibah

Oleh : KH. Muhammad Dhiyauddin Kushwandhi.

Musibah adalah sesuatu yg tak terelakkan

Dlm pandangan taqdir semua orang beriman stiap saat akan menghadapi 4 penagalaman yg silih berganti ;

Antara Taat dan Maksiayat
Antara Nikmat dan musibah.

O Sahabat.
Sesungguhya bukan musibah yg membuat seserorang itu menderita, juga bukan nikmat yg membuat sesesorang itu bahagia tapi responnyalah sesuai dg presfektifnya terhadap musibah dan nimat yg sedang di alami

Ada 3 presfektif dlm memandang musibah.

1.Orang umum ; musibah itu dipandang lawan dari nikmat.Bagi mereka musibah itu sungguh menderitakan dan menyusahkan

2.Orang cendekia ; musibah itu di nilai sbg pasangan dari nikmat.Kata mereka tanpa musibah, nikmat kehilangan maknanya,tanpa duka suka kehilangan artinya. Mereka sll ridho atau sekurang2 bisa sabar dlm menghadapi musibah , shg sll TENANG jiwanya.

3.Orang bijak ; musibah dan nikmat itu sama baiknya,ia bagai dua sisi dari satu mata uang yg sama.
Sama2 Af’al ALLAH, masak ada af’ al NYA yg tidak baik, sdg DIA adalah kebaikan mutlaq.

Mereka tidak pernah memandang INFI’AL/buah af’al dlm bentuk peristiwa dan atau kejadiannya, tetapi melihat af’al Nya semata sbg aktus dari ASAMA DAN SIFAT ALLAH yg sll terpuji dan mulia.

Mereka inilah orang2 yg bisa sll bersyukur dllm setiap waktu dan keadaan.Alhamdulillah ‘ala kulli hal.

Jiwa mereka tlh mencapai fajar rohani yg melampaui panas ataupun dingin, yg di rasa hanyalah KESEJUKAN dan yg dilihat hanyalah KEINDAHAN dari segala peristiwa dan kejadian dlm segala waktu dan keadaan .