Terawang Ki Lawu Maospati Spiritualis Asal Maospati Soal Gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi

Sidang gugatan Pilpres 2019 di  Mahkamah Konstitusi mendapat perhatian dari Ki Lawu Maospati asal Maospati Magetan. Seperti apa pendapatnya. Berikut ini:

Kondisi dan situasi keaadaan dinMKS insya allah kondusip krn yg femo ingin menyuarakan suara hatinya ..suara rakyat yg sebenarnya tanpabdiembel embeli dgn demo berujung uang…para penfemo ingin menunjukkan bahwa mereka berdemo dgn tertib dan spoan ..meskipun diiringi narasi narasi dr korlap..mereka bertujuan ingin MK Jujur dan adil tana tekanan dr pihak manapun
Semoga hakim hakim di MK..benar benar hakim yg mewakili hukum serbenarnya dan hukum keadialan yg tanpa berat debelah..ingat lah para hakim bahwa segala keputusan hakim itu akan berpengaruh kpd kehidupan seseorang..golongan ataupun negara ini..diharapkan hakim merupakan perwujudan dewi keadilan tanpa memandang bulu..ingat keputusan hakim dan jalannya pengadilan di MK.tidak hanya rakyat yg melihat..tetapi allah mpun menyaksikan peradilan di MK..
Keputusan di MK merupakan pencerminan dari aspirasi hukum yg sebenarnya dan yg terjadi di indonesia saat ini..apabila hakim MK memutuskan yg tidak sesuai dgn suara nurani rakyat..maka rakya t tidak akan puas dan tidak percaya lg kod aparat penegak hukum..
Apapun keputusan hakimMK apabila tampa tekanan pihak penguasa padti akan memenangkan kubu 02 tp lain lg apabila hakim MK bila perpanjangan tangan dr penguasa keputusan akan memenangkan kubu 01..namanya hakim itu jg manusia jika madih tergoda dgn kenewahan duniawi dan gebyarnya keduniawian itu hal yg wajar..smg para hakim MK tidak terjerumus pd keduniawian yg difatnya fana dan fatamorgana..
Kalo dalam keputusan ini arah kemenangan tetap pd kubu 01 krn yg namanya pengusa dan kekuasan akan tetap berpengaruh pd keputusan para hakim di MK meskipun ada jg hakim di MK yg benar benar bersih..
Bila keputusan di MK tidak sepertinyg diharapkan oleh kubu 02 dan pendukungnya maka jelas lah yg semula berjalan tenang fan damai akan berubah menjadi kekisruhan..kekisruhan yg menuntut keadilan keputudan ..bukan kekisruhan yg menjurus pd kerusuhan..ibarat api ..suatu saat akan bisa menyala menjadi api yg besar apabila tertiup angin.

Husnu Mufid

Koresponden MM.com