Alasan Penahapan Turunnya Ayat Al-Qur’an

Oleh :Risma Dewanti

Al-Qur’an diturunkan dalam tempo, menurut satu riwayat, 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada` tahun tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
Alasan penahapan turunnya ayat Al-Qur’an adalah dengan tujuan untuk adanya tartîl. Secara harfiah, tartîl berarti “membaca dengan baik dan mudah”. Prinsip tartîl ini adalah bahwa Al-Qur’an itu turun kepada suatu kaum yang pada umumnya adalah ummî atau tidak bisa membaca dan menulis. Allah menghendaki ayat-ayat Al-Qur’an dapat dihafal oleh umat dengan baik secara menyeluruh sehingga autentisitas Al-Qur’an dapat terjamin. Untuk memudahkan umat dalam menghafal Al-Qur’an, Allah menurunkan Al-Qur’an secara bertahap.
Setiap kali ayat Al-Qur’an turun dalam jumlah tertentu, maka umat mudah untuk menghafal dan membaca nya. Ayat yang turun pada tahap yang lalu sudah berhasil terhafal dengan baik, baru turun ayat berikutnya, sehingga tamat dalam masa yang cukup panjang itu. Seandainya semua ayat Al-Qur’an turun sekaligus, tentu tidak mungkin dapat dihafal dengan baik mengingat jumlah ayat Al-Qur’an begitu banyak.
Ayat-ayat al-Qur’an terutama yang termasuk ayat-ayat hukum biasanya diturunkan Allah sebagai jawaban atas masalah yang terjadi dalam masyarakat. Masalah itu tentu tidak serentak munculnya. Karenanya tidak mungkin ayat hukum itu akan turun sekaligus. Tahap turunnya Al-Qur’an itu dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:
A. Periode sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Ayat-ayat yang turun dalam tahap ini disebut Makiyah. Ayat Al-Qur’an yang turun dalam periode pertama ini lebih diarah kan kepada pembentukan ‘aqidah dan moral Islam. Ayat-ayat hukum belum banyak turun dalam periode ini.
B. Periode sesudah Nabi hijrah ke Madinah. Ayat-ayat yang diturunkan dalam periode ini disebut Madaniyah. Ayat Al-Qur’an yang diturunkan dalam tahap ini lebih diarahkan pada pembentukan masyarakat Islam, di samping pemantapan akidah. Pada periode ini lebih banyak turun ayat-ayat hukum, terutama yang menyangkut mu‘âmalah dalam arti luas.
Adapun hikmah yang dapat diambil dengan diturunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur atau bertahap:
1. Untuk Menguatkan Hati Rasulullah SAW
Allah sengaja menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur yang bertujuan untuk meneguhkan hati Rasulullah. Sebab wahyu yang turun secara bertahap menurut peristiwa, kondisi dan situasi yang mengiringinya, tentu akan lebih kuat menancap dan terkesan di hati sang penerima wahyu tersebut yakni Rasulullah.
2. Untuk Menantang Orang-orang Kafir Yang Mengingkari Al-Qur’an
Orang-orang kafir menganggap aneh jika Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur atau bertahap. Kemudian Allah menantang mereka untuk membuat satu surat saja yang bisa sebanding dengan surat yang di Al-Qur’an. Ternyata orang-orang kafir tersebut tidak sanggup membuatnya seperti Al-Qur’an, apalagi untuk membuat satu kitab langsung jadi dan lengkap.
3. Agar Mudah Dihafal dan Dipahami
Turunnya Al-Qur’an secara berangsur sangat membantu manusia untuk menghafal serta memahami maknanya. Terlebih bagi yang buta huruf seperti orang Arab pada masa itu. Sehingga hal ini membantu mereka menghafal serta memahami ayat-ayat yang terdapat pada Al-Qur’an.
4. Agar Orang Mukmin Antusias Menerima Al-Qur’an dan Giat Menghafal serta Mengamalkan
Kaum muslimin memang menginginkan serta merindukan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Apalagi ketika memerlukannya karena ada peristiwa yang sangat menuntut penyelesaian wahyu. Seperti halnya tentang ayat-ayat mengenai kabar bohong yang disebarkan oleh kaum munafik untuk memfitnah bunda Aisyah, dan ayat-ayat tentang li’an.
5. Mengiringi Kejadian di Masyarakat Secara Bertahap dalam Menetapkan Hukum.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur yakni dimulai dari masalah-masalah yang sangat penting kemudian menyusul masalah penting. Prioritas masalah yang pertama kali ada dalam Al-Qur’an adalah tentang keimanan kepada Allah, malaikat, iman kepada kitab-kitabnya, para rasulnya, iman kepada hari akhir, kebangkitan dari kubur serta surga dan neraka. Dalil-dalil rasional yang turut mendukung dengan tujuan untuk menghilangkan kepercayaan jahiliyah yang sudah sekian lama menancap di hati orang musyrik..

Hal tersebut yang mendasari Al-Qur’an diturunkan sesuai dengan kejadian yang mengiringi perjalanan jihad panjang kaum muslimin dalam memperjuangkan agama Allah di muka bumi.

BIODATA PENULIS

Nama : Risma Dewanti
Institusi : UIN Sunan Ampel Surabaya
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : RT 02 RW 02, Dusun Mojogulung, Desa Karang Mojo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur
No. Handphone : 085749356656
Facebook : Risma Dewanti
Instagram : rismadewanti_
E-mail : rismadewanti556@gmail.com
Kategori Rubrik : Keagamaan