Hadirnya Anak Muda & Dipilih Menjadi Pemimpin Daerah

Oleh : yahya aziz
Menarik sekali pilkada tahun 2020, banyak yang terpilih sebagai pemenang adalah tokoh tokoh muda. Mas Gibran calon walikota kota Solo, Mas Boby calon walikota Medan, Gus Muhdor Calon Bupati Sidoarjo dan Mas Erik Calon walikota Surabaya, begitu juga daerah daerah yang lain juga dimenangkan oleh tokoh tokoh muda generasi penerus bangsa.
Mengapa masyarakat sekarang cenderung ingin memilih tokoh tokoh muda sebagai pemimpin daerah ?
Menurut ilmu organisasi, masyarakat ingin memilih tokoh muda karena 2 hal :
1. Masyarakat ingin perubahan cepat dalam tata kelola kota.
2. Kalangan pemilih di berbagai kota mayoritas kaum pemuda milineal.
Namun dalam kajian ilmu sosial dan politik, mereka tidak bisa lepas dari 4 faktor ; Popularitas, Elektabilitas, Integritas dan Kapabilitas begitu kata pakar sosial politik Dr.Mujahid.Anshori alumni Sospol Unair dan wakil ketua IKA UINSA.
Kemenangan mas Gibran dan mas Bobby di Solo dan Medan, diakui atau tidak tidak terlepas dari sosok orang tua nya yaitu Presiden Jokowi dan Ibu Irene.
Masyarakat Solo dan Medan hanya mengenal saja, dan tingkat elektabilitas pemilihan di kota Medan dan Solo sangat tinggi.
Para pemilih menjatuhkan pilihannya kepada Gibran dan Boby karena melihat pengaruh presiden Jokowi dan prestasi kepemimpinan nya. Karena secara track record mereka berdua belum menorehkan prestasi apapun di dunia politik Indonesia.
Apalagi di Medan lawan Paslon mas Bobby menggunakan kecenderungan politik identitas agama, padahal masyarakat Medan sangat homegen penduduknya terdiri dari beberapa suku ras agama dan golongan.
Kemenangan mas Gibran dan mas Bobby diharapkan bisa melanjutkan prestasi kepemimpinan yang ditorehkan oleh Pak Jokowi.
Begitu juga dengan terpilihnya Gus Muhdor dan Subandi di Kabupaten Sidoarjo. Masyarakat Sidoarjo hanya mengenal Gus Muhdor, beliau putra pengasuh pondok pesantren Bumi Sholawat KH. Agus Ali Masyhuri atau yang terkenal dengan Gus Ali, sedangkan Subandi saat ini menjabat sebagai ketua komisi A DPRD Sidoarjo.
Gus muhdor lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Februari 1991, umur 28 tahun.
Prestasi Gus Muhdor adalah seorang akademisi pendidikan Sidoarjo, Direktur Pendidikan yayasan Bumi Sholawat masa Bhakti 2012 sampai sekarang. Selain itu beliau aktif di GP Anshar sejak 2015 sampai sekarang.
Gus muhdor merupakan anak ke enam dari tokoh besar PWNU Jawa Timur KH. Agus Ali Masyhuri.
Gus Muhdor merupakan pribadi yang murah senyum dan dekat dengan masyarakat Sidoarjo.
Gus Muhdor mampu mengembangkan pendidikan pesantren yang tidak hanya menekankan pada aspek spiritual tetapi juga pada aspek intelektual.
Beliau juga berhasil memajukan sekolah progesif Bumi Sholawat di kancah nasional dan internasional.
Dari aspek popularitas, elektabilitas dan prestasi kenerja di bidang pendidikan dan putra tokoh NU Sidoarjo KH. Agus Ali Masyhuri apalagi warga kota Sidoarjo mayoritas penduduknya Nahdliyyiin, maka wajarlah penduduk Sidoarjo memilih Gus muhdor dan Subandi.
Yang tidak kalah menarik sekali adalah terpilihnya Mas Erik Calon walikota Surabaya. Lawan paslonnya (MA) Mahfud Arifin.
Kedua paslon ini ingin merebut komunitas warga Nahdliyyiin, ( Bukan politik identitas, M A ) seperti yang saya tulis beberapa hari yang lalu.
Bapak Mahfud Arifin mantan Kapolda Jawa Timur ini didukung secara pribadi oleh tokoh tokoh Kyai N U dan akar rumput warga Nahdliyyiin.
Begitu juga Cak Erik didukung oleh PCNU dan akar rumput warga Nahdliyyiin.
Faktor popularitas di Surabaya sama antara paslon Mahfudz Arifin dan Cak Erik.
Tetapi faktor elektabilitas di tingkat menengah dan atas dan khususnya pemuda milineal warga kota Surabaya tentu lebih memilih Cak Erik.
Diakui atau tidak, kemenangan cak Erik juga faktor Ibu Risma yang mendukung total, karena cak Erik adalah tim kinerja ibu Risma selama 10 tahun memimpin Surabaya.
Masyarakat Surabaya khususnya warga Nahdliyyiin dan kalangan pemuda milineal jelas memilih Cak Erik karena masih muda, timnya Bu Risma dan tahu permasalahan besar kota Surabaya.
APAKAH KEMENANGAN MAS GIBRAN, MAS BOBY, GUS MUHDOR DAN CAK ERIK DARI HASIL NEPOTISME ?
Jawaban nya tidak sama sekali, karena mereka dipilih langsung oleh rakyat secara demokratis. Disamping mereka tokoh tokoh muda di masyarakat.
Tentu ada sedikit pengaruh dari faktor popularitas yang mendukung. Mas Gibran dan mas Bobby karena keberhasilan prestasi pembangunan infrastruktur pak Jokowi. Gus Muhdor karena pengaruh tokoh kharismatik PWNU Jawa Timur KH. Agus Ali Masyhuri. Dan kemenangan Cak Erik Calon walikota Surabaya juga karena faktor tokoh Ibu Risma Wali Kota terbaik ke 3 sedunia.
Kini beban berat ada di pundak mereka.
Bisakah mas Gibran mas Bobby bisa berprestasi seperti ayahnya BPK Jokowi ? Bisakah Gus Muhdor berprestasi seperti harapan masyarakat Sidoarjo ?
Dan Bisakah Cak Erik melanjutkan prestasi kerja ibu Risma…..?
Kita sebagai masyarakat kecil hanya bisa mendoakan, semoga tokoh tokoh muda ( Mas Gibran, mas Bobby, Gus Muhdor dan Cak Erik ) amanah, jujur, adil dan mensejahterakan rakyat kecil dan menunaikan janji janji kampanye nya, sehingga memuaskan masyarakat Solo, Medan, Sidoarjo dan Surabaya….
Selamat terpilih dan semoga sukses selalu…
Barakallah….
Wallahu A’lam Bissowab…
# Dosen FTK UINSA penulis tetap Menara Madinah com dan buku Para Kyai Pejuang Kemerdekaan Indonesia #