MAKASSAR TGL 6 JANUARI 2021-menaramadinah.com-Demi perbaikan, demi kemajuan , demi ghirroh syiar islam maka pembaharuan dan pergantian pengurus masjd adalah lumrah.
Apalagi bila pengurus lama sudah dua kali kepengurusan alias dua periode.
Akan halnya, masjid Baburrizqi yang ada di komplek Pasar Niaga Daya, Kecamatan Biringksnaya Makassar ini, sudah saatnya terjadi Pergantian Pengurus Masjid, khususnya Ketua dan Wakil Ketua.
Sebagaimana diumumkan Panitia saat sebelum sholat Jumat tadi siang, Pemilihan Pergantian Pengurus Masjid Baburizqi dijadwalkan pada tanggal 6 Januari Tahun Baru 2021.
Kepada Umat Islam Jamaah sekitar Pasar Niaga Daya, diberi kesempatan yang sama untuk mendaftarkan Dirinya sebagai Ketua Pengurus, lengkap dengan pasangan Wakil Ketua.
Menurut sumber berita yang diwawancari Wartawan online MENARAMADINAH.COM dan NEWSBIDIKMEDIA.COM , ada kecenderungan kuat keinginan sebagian besar Jamaan masjid Baburrizqi untuk mengganti Ketua dan Wakil Ketua Pengurus Masjid Baburruzqi tersebut.
Menurut sumber yang tak mau disebut namanya ini , mengapa harus ganti pengurus, karena mereka sudah dua periode. ” Perlu penyegaran dan pembaharuan semangat dan program kerja yang lebih baik demi kemajuan Managemen Masjid Baburrizqi”, katanya berhujjah
Salah satu jamaah yang sering sholat Jumat di masjid ini menuturkan, masjid ini termasuk stategis di tengah” keramaian pasar Niaga Daya , terminal regional dan pusat perdagangan grosir modern , sehingga jamaahnya selalu luber penuh hingga serambii sayap luar bahkan di lantai dua.
Yang sempat menghebohkan jamaah dan menjadi kasak kusuk diantara mereka adalah rancang bangun masjid yang terkesan kurang profesional, terjadi bongkar pasang bangungan utama sehingga secara keseluruhan kurang optimal bentuk perfomanya. Dan tentu ini kurang efisien dari segi anggaran, katanya seusai sholat Jumat.
Bahkan pembangunan menara masjid yang menjulang itu sempat dipertanyakan diantara para jamaah.
Menurut informasi yang dihimpun Jurnalis MenaraMadinah.Com dan NewsBidikMedia.Com, untuk membangun menara saja Pengurus merogok uang kas senilai Rp 800an Juta Rupiah. Belum diketahuii apakah anggaran pembangunan itu sudah dilakukan evaluasi atau belum. Kok mahal sekali biaya membangun menara, perlu diaudit Akuntan Publik yang independen”, penggunaan dananya”, kata nya.
Masjid memang milik umat, termasuk anggaran yang masuk dan keluar harus bisa dipertanggung jawabkan kepada umat dalam hal ini jamaah masjid keseluruhannya. Agar kepercayaan masyarakat khususnya para penyumbang , donatur dan jamaah tetap terjaga, makanya setiap masjid perlu managemen keuangan yang transparan dan hati hati”, tambahnya.
Masjid selain menjadi sarana ibadah ( sholat berjamaah) kaum muslim, juga menjadi pusat syiar Islam termasuk pengendalian tarbiyah dan pengelolaan ekonomi syariah. Pendidikan Agama, kajian Kitab dan Tahfidzul Qur’an.
(EshadiYudha MenaraMadinah.Com)