Setangkai Mawar Cinta di Peringatan Hari Guru Smankar

Menaramadinah. com-Lamongan. Peringatan Hari Guru 2020 di SMA Negeri 1 Karangbinangun (Smankar) berlangsung cukup hikmad dan penuh keharuan. Meski dunia pendidikan masih berada dalam masa pandemi covid 19 namun tak memadamkan semangat belajarnya.

Seremonial HUT Guru di Smankar dimulai pukul. 07.00 WIB, dengan Apel yang diikuti Dewan Guru, karyawan dan seluruh siswa.Berjalan cukup lancar dan khusyuk.
Keharuan yang muncul ketika paduan suara menyanyikan lagu Himne Guru. Terlihat para guru dan siswa yang menitikkan air mata. Suara yang sebelumnya lantang pun jadi terisak, dan sedu sedan.
Begitupun saat Kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun memberi kata sambutan, sejenak beliau terharu, suaranya bergetar dan terlihat tetes air bening menghiasi pelupuk mata.
” Saya bacakan sambutan Bapak Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Intinya di Hari Guru ini beliau tetap memberi motivasi pada kita, agar kita tidak menyerah dengan wabah dan pandemi covid 19. Tugas kalian tetap harus dijalankan dengan mituhu pada Guru. Dan, justru di suasana ini marilah kita buktikan dengan prestasi pendidikan di lingkungan kita masing-masing, ” urainya.
Hingga pukul 08.30 WIB, Apel Peringatan Hari Guru selesai. Sebagai ucapan rasa syukur, Smankar secara spontan menggelar Tumpengan.
Suasana menjadi dramatis dan surprise, tiba-tiba puluhan siswa yang dikomando OSIS/ MPK masuk ke ruang guru. Mereka membawa poster, bunga mawar, susu, kue tar, sambil berjalan dan bernyanyi Pujian tuk Guru.
Satu persatu bunga itu pun diberikan pada bapak dan ibu guru idolanya. Sambil berjabat tangan dan memberi seuntai bunga, mereka kembali larut dalam keharuan dan kesyahduan.
” Terima kasih anak-anakku, kalian telah memberi apresiasi pada kami, bapak ibu guru kalian. Mohon maaf jika kami masih belum bisa menjadi yang terbaik bagi kalian, seperti yang kalian nyanyikan itu. Namun kami akan berusaha menjadikan kalian yang terbaik, yakni menjadi orang yang berhasil dalam cita-cita kalian. Semoga kalian sukses di kehidupan kalian nanti, ” kata Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd dengan terbata-bata dan kata haru kembali mewarnai suasana.
Prosesi dramatis ini berakhir, ditandai dengan pemotongan kue tar oleh kepala sekokah dan diberikan pada Guru Senior. Kemudian para siswa kembali mengitari ruang guru untuk menjabat tangan para guru sebagai ucapan terima kasih. Dan setangkai mawar itu selalu menjadi simbol cinta kasih yang abadi di Hari Guru ini.
DANAR SP