Oleh : Yahya Aziz
Dunia adalah panggung sandiwara, dunia adalah LAHWUN WA LA’BUN ( Senda gurau ). Setelah kasus penusukan Syekh Ali Jaber, ramai kontroversi pemutaran film G 30 S PKI, sekarang demo buruh RUU omnibus Law menjadi U U.
Ketika terjadi demo buruh ini terjadi kontroversi. Ada gejala yang menggerakkan, ada yang memberi komando. Bpk gubernur Jawa Tengah Ganjar membantu aparat kepolisian dan TNI yang menangkap demonstran rata rata dari siswa SMK luar Semarang mereka mengaku hanya ikut ikutan dan diberi uang saku.
Begitu juga Bu Risma, Wali Kota Surabaya sangat marah ketika sidak habis Maghrib melihat fasilitas kota yang dibangun dengan susah payah. Bu Risma juga membantu aparat kepolisian dan TNI menangkap demonstran, ternyata setelah diinterogasi mereka berasal dari luar Surabaya dan mendapat uang saku.
Ketika terjadi demonstrasi buruh ini, bayangan kami kembali ke era 1993, yaitu KASUS MARSINAH.
Marsinah dikenal aksinya yang menuntut kesejahteraan bagi buruh, khususnya bagi buruh kaum perempuan.
Marsinah lahir di nglundo 10 April 1969 buruh pabrik zaman orde baru, bekerja di PT Catur Surya ( CPS ) Porong Sidoarjo.
Marsinah dikenal aksinya yang menuntut kesejahteraan bagi buruh, tuntutan beliau adalah :
1. Menyuarakan upah minimum regional ( UMR )
2. Ada fasilitas tinggi bagi pekerja buruh
3. Ada cuti hamil bagi pekerja buruh perempuan.
4. Menuntut kenaikan upah gaji dari 1700 rupiah per hari menjadi 2250 rupiah per hari.
Ketika itu dia aktif dalam perencanaan aksi unjuk rasa dan mogok kerja pada tanggal 3-4 mei 1993 dengan memimpin 200 buruh pabrik, dia berdemo di tengah rongrongan rezim yang represif Orde Baru.
Apa yang terjadi setelah itu ?….
Marsinah menghilang 3 hari, diculik seperti prilaku PKI menculik para jenderal pahlawan revolusi.
Dia diculik sekelompok orang tidak dikenal, dia tewas mengenaskan, kemaluannya berdarah, tubuh penuh luka memar dan bekas pukulan benda keras, tulang punggung nya hancur serta berlumuran darah. Bukan kah ini juga cara cara PKI seperti terjadi tahun 1948 dan 1965 ?
Marsinah sebagai simbol bagi PAHLAWAN BURUH Indonesia yang memperjuangkan hak hak nya.
Kalau dulu pada tahun 1993 yang berdemonstrasi marsinah dan semua buruh teman teman nya
Benarkah yang kemarin demonstrasi semua nya adalah pekerja buruh ?
Fakta di lapangan yang kemarin demo adalah bukan hanya buruh, tapi ada mahasiswa, ada siswa SMA/SMK, mahasiswi, ada preman pengangguran yang dapat uang saku…..
Silahkan berdemo RUU OMNIBUS LAW dengan elegan…bisa diajukan ke pengadilan mahkamah konstitusi…..
Jangan sampai merusak fasilitas umum milik negara…..
Kini marsinah makamnya di wilangan Nganjuk, sebagai simbol pahlawan buruh nasional.
Demo marsinah…demo dari hati, menegakkan kebenaran dan keadilan…
Jangan jangan demo kemarin ada yang menunggangi….
Wallahu A’lam Bissowab…
Penulis tetap menara Madinah com.