Wabub Muqit Arief Ajak Masyarakat Deteksi Dini Keamanan

Jember- menaramadinah.com- Keamanan adalah salah satu kunci kenyamanan hidup bagi masyarakat , dengan keamanan itu maka masyarakat akan merasa terlindungi dan tenang setiap saat .

Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief mengajak masyarakat untuk ikut melakukan deteksi dini terhadap hal-hal yang mengganggu keamanan.
Hal itu disampaikan wabup usai pemusnahan barang bukti narkoba dan miras hasil Operasi Pekat Semeru 2019 Polres Jember, Selasa, 28 Mei 2019, di Jalan Sudarman.

Sekecil apapun tanda-tanda yang akan menjurus kepada gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat untuk secepatnya dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

“Apabila masyarakat berpartisipasi secara aktif untuk menciptakan kondisi di daerah masing-masing, insya Allah, akan sangat berarti,” tutur Wabup yang asli Silo ini.
Terkait pemusnahan barang bukti narkoba dan miras, wabup mengapresiasinya dan berharap tetap dilakukan di luar bulan Ramadhan tak masalah karena Untuk menyelamatkan generasi muda kita,” ujarnya pada media.

Sementara itu Kapolres Jember AKBP Kusworo SH, SIK, MH, menyampaikan, barang bukti yang dimusnahkan adalah barang bukti yang ditemukan saat melaksanakan operasi pekat (penyakit masyarakat).
Bukti yang musnahkan antara lain, Sabu berharga sekitar Rp. 25 juta, pil koplo serta ribuan botol miras.

Kusworo juga mengungkapkan Polres Jember juga akan melaksanakan Operasi Ketupat 2019 sejak tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2019.
Operasi ini melibatkan 375 personil terdiri dari 200 personil Polri dan 175 personil instansi samping yaitu diantaranya TNI, Dishub, Satpol PP, dan Pramuka
Dalam mengamankan dan mengantisipasi kondisi jalur mudik dan balik lebaran, telah ditempatkan personil pada area rawan kemacetan dan kecelakaan.

Perbaikan jalan rusak juga telah selesai dilakukan, sehingga saat ini sudah bisa dilalui semua kendaraan.
“Sedangkan untuk lokasi rawan kriminalitas, kami juga sudah tempatkan personil yang untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan, seperti terminal, stasiun dan di tempat keramaian lainnya,” Kusworo.

Sedangkan rumah yang dalam keadaan kosong sudah terkoordinir bersama RT RW setempat dan kepolisian, supaya untuk melakukan pengamanan ganda. Yaitu, selain mengunci rumah juga memasang tralis atau kunci ganda.(Hairul.KorespondenMM.com)