Pilkada Banyuwangi : AKANKAH MELAWAN BUMBUNG KOSONG?

Banyuwangi,menaramadinah.com-Pilkada Banyuwangi yang akan digelar serentak pada tahun ini, sama sekali tidak menarik. Mengapa? Andaikan digambarkan sebuah pertarungan di atas ring tinju, pasang Ipuk- Sugirah terlalu kuat untuk dilawan. Berat Mas, kata warga. Pasangan Ipuk Sugirah yang diusung partai dedengkot PDIP dan Nasdem, dari sisi mana saja terlalu kuat untuk dilawan. Apapun figur Bupati Anas di belakang pasangan itu, sudah melekat di hati rakyat. Prestasi Bupati Anas membangun Banyuwangi dalam dua dekade, menjadi catatan emas mayoritas masyarakat Banyuwangi. Hal ini secara dibuktikan secara data dan fakta, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Anas, hampir sempurna. Ada di angka 90an persen. Angka real itu.
Suryanto, warga Kec. Genteng, di antara penduduk Banyuwangi yang menguatkan bahwa pasangan Ipuk-Sugirah dipastikan akan mendapatkan dukungan mayoritas.
Sementara Hari Suharto, tokoh dan sekaligus pegiat sosial politik asal Jambewangi, lebih real melihat bahwa pasangan yang diusung partai pemenang Pemilu 2018 itu, belum ada lawan yang sepadan. Bisa jadi, nantinya pasangan all PDIP itu melawan ‘bumbung kosong’. Sekalipun itu bukan harapan semua pihak. Di era demokrasi, model Pilkada seperti itu tidak menarik, cetusnya. Hari sendiri mengharapkan gelaran Pilkada Banyuwangi, bisa dilaksanakan normal. Artinya tidak bayangan Calon Bupati dilawankan dengan bumbung kosong. Kalau benar terjadi, saya akan berkampanye membela bumbung kosong, kelakarnya.
Sementara itu tokoh PNS, guru senior, M Rifai yang juga menjabat Kasek di Glenmore, menyatakan bahwa gelaran Pilkada Banyuwangi tahun ini, tidak menarik karena pemenangnya sudah jelas, ungkapnya. Jelas pemenangnya itu yang dimaksud, Rifai tidak menyebutkan pasangan mana. Katanya, masyarakat Banyuwangi sudah tahu, menjaga kesinambungan agar pembangunan di Banyuwangi lebih optimal. Siapapun Bupati yang akan menang nantinya, kesinambungan pembangunan harus dijaga. Itu saja. Rifai mengakhiri wawancara via ponselnya.
Husnu Mufid. Jurnalis Menaramadinah.com