Pasca Reformasi Gerakan Islam Kanan Banyak Mendirikan Pesantren. Bukan Dari Kalangan NU

Surabaya-menara madinah.com-Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jatim mengadakan buka bersama dan kajian ramadhan di Gedung Salsabila Lt 1 PWNU Jatim Selasa, 27 Mei 2019 pukul 15.30-17.30 wib.

Acara tersebut diawali dengan kajian ramadan dengan membahas Peta Radikalisme di Indonesia Pasca Reformasi. Hadir para pengurus PW ISNU Jatim, PC ISNU  Surabaya dan pegurus ISNU dari berbagai daerah.

Dalam ceramahnya Prof. AHMAD MUZAKKIN mengatakan,  bahwa Islam Radikal itu merupakan gerakan Islam kanan. Mereka memiliki ciri ciri yaitu lebih memprioritaskan makanan halal. Tidak mau mengkonsumsi makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri.

Kedua, dalam identitas mereka menggunakan nama nama anaknya pakai nama Arab. Tidak pakai nama Indonesia, berjenggot, bercadar bagi wanita. Celana cingkrang bagi laki laki.

Ketiga, berjuang dengan menggunakan ideologi. Dengan jargon Hijrah dengan nama cuci darah. Orang orang yang tidak menjalani hijrah wajib diperangi.

Oleh karena itu, bagi Islam kanan jika melakukan gerakan harus menggunakan Ideologi. Tanpa ideologi tidak akan berhasil. Untuk memantapkan ideologi. Kini mereka membangun pondok pesantren di Depok dan Bogor.

“Pasca reformasi yang banyak mendirikan pondok pesantren adalah gerakan Islam Kanan itu. Bukan Pondok Pesantren milik NU,”ujar Prof Ahmad Muzakki memakai baju putih dan bersongkok hitam.

Usai ceramah kajian ramadan dilanjutkan buka bersama ala santri. Sanrap makan. Satu tempayan dari plastik dimakan bersama sama. Seperti yang dilakukan ISNU Surabaya bersama Dr. NURUL JADID dan pengurus. Berlanjut sholat magrib berjamaah.

Husnu Mufid

Koresponden MM.com