Refleksi 75 Tahun Indonesia Merdeka BAB Yang Hilang

Oleh :  Gus ipul.

para pejuang dengan bercelana panjang/pendek, kopyah hitam, kaos oblong gagah berani menghalau penjajah, tidak ada satupun yang memakai simbol agama. Rasa NASIONALISME dan CINTA AKAN TANAH AIR menyatukan mereka dalam satu ikatan. Menghilangkan segala perbedaan SUKU, RAS, BAHASA.
Mereka meleburkan diri dalam:
SATOE NOESA SATOE BANGSA SATOE BAHASA INDONESIA.
MERDEKA atau MATI….

HEROISME para PAHLAWAN yang MENANGGALKAN SIMBOL keAGAMAan, SUKU, RAS kini mulai TERUSIK. NASIONALISME yang dulu MENYATUKAN SEMUA AGAMA, kini AGAMA dijadikan alat sebagai PEMECAH BELAH PERSATUAN oleh sebagian kalangan.

Simbol AGAMA yang dulu oleh para PEJUANG ditanggalkan demi SATOE BANGSA dan BAHASA, kini SIMBOL” itu oleh sebagian KALANGAN dipakai untuk mencabik” ANAK BANGSA.

75 sudah PROKLAMASI berkumandang, namun hingga kini serasa TRADISI BUDAYA dan BAHASA NUsantara masih TERJAJAH.

Sejauh manakah SAYA, KAMU, KALIAN, KITA SEMU bertahan ditengah gempuran ANA, ANTA, ANTUM, NAHNU, ME, YOU, ALL?