Kata Kata Terakhir

oleh : M. Yunus Gipo Albotoputih.

– Fatih, 4 tahun, meninggal dunia tersambar mobil didepan rumahnya.
Hal yang terngiang2 oleh mama Fatih saat memandikan si buah hati untuk terakhir kalinya adalah omelannya tadi siang,
“Kamu ini, bisanya bikin berantakan aja! Taunya nangis aja! Mama capek ngurusin kamu!”

– Via, 16 tahun, ditemukan meninggal disebuah lahan kosong.
Yang diingat papinya saat selesai memimpin shalat jenazah putrinya adalah bentakan beliau pada Via malam sebelumnya,
“Kok bisa sih papi punya anak sebodoh kamu! Lagi2 ranking terakhir di kelas! Bikin malu keluarga saja kamu ini!”

– Pak Burhan, 43 tahun, meninggal di TKP ketika ditusuk begal saat mempertahankan sepeda motornya.
Isterinya mengenang kata2 terakhir yang dilontarkannya pada mendiang suaminya,
“Kayaknya di seluruh kompleks perumahan kita ini, cuma kamu deh suami kere yang gak sanggup beliin istrinya mobil, Mas.”

– Bu Anik, 37 tahun, meninggal dunia karena serangan jantung mendadak saat berbelanja di pasar.
Suaminya mencoba melupakan sindiran pedas yang dikatakannya pada sang istri tadi pagi,
“Ngapain sih nitip2 beli martabak? Kamu tuh harusnya ngurangin makan bukannya ngemil melulu. Ngaca dong, badan udah gak ada bentuk gitu!”

Takdir Tuhan tak bisa diintervensi tapi, pilihan kata2 baik maupun buruk yang dirangkai oleh lidah ini, sepenuhnya berada dalam kendali kita.

Renungkan sejenak, bagaimana jika ucapan setajam belati yang menghunjam perasaan orang2 tercinta, ternyata ditakdirkan menjadi kata2 terakhir kita……

“Ternyata manusia hanya butuh waktu dua tahun utk belajar bicara tetapi,
Butuh waktu bertahun-tahun untuk belajar diam dan menahan emo