(2) JERITAN JANDA & ANAK -ANAK YATIM WARGA PERUM GKB Desa Yosowilongon manyar Gresik.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيم
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

New Normal ditengah Pandemik Covid.19 akan bermunculan kalimat seorang pemimpin ” Hanya menjalankan kapasitas Prosedur / Protap Covid.19″ dengan Dalil Fardhu Ain untuk menjaga Kesehatan dan mewabahnya covid.19.
Bahkan tidak semua hal terkait penanganan virus corona diungkapkan ke publik untuk menghindari kepanikan dan keresahan di masyarakat karena Banyaknya kasus yg simpang siur dalam jalankan Protab covid.19.

Dari Cara amankan bekas APD Covid.19 sampai urusan Data Satgas covid.19 pemkab Gresik yg membingungkan.
( Meninggalnya dr.Hilmi Wahyudi membuka pelajaran atas penanganan Covid.19 khususmya di kota Gresik).

Keluarga dr.Hilmi wahyudi juga mengetahui Insentif Garda Depan juga lumayan besar senilai 300jt broo..untuk seorang dokter yg meninggal karena Covid.19.

Tapi ibarat ruh dr.Hilmi Wahyudi memasuki keluarganya yg sederhana ini ingin menunjukan ke publik karena telah terjadi kebijakan yg tumpang tindih bahkan menjadikan Rezim ditengah tengah pandemi dikota Gresik ini yg harus segera dituntaskan karena telah melunturkan nilai nilai kemanusiaan dan juga Akan membenturkan nilai nilai ke imanan seseorang yg justru tidak akan menyelesaikan Wabah covid.19 khususnya dikota gresik bukan Masalah Lainnya.

Sekali lagi ini contoh Kehidupan yang dialami satu keluarga yg memperjuangkan nilai kebenaran yg telah diajarkan almarhum untuk cara mendidik putra putri nya Almarhum ( Richard 16 th)Angel (12 Th),Felix( 10 Th)dan Icha( 8th) yg diestafetkan kepada istrinya Dewi Angrahani (34 th ) untuk bisa sebagai IBU sekaligus Bapak dari mereka.

Teringat sa’at Dewi Angrahani istri Almarhum menanyakan pertama kalinya perihal tahlilan kepada Saya dan apa yang bisa dilakukan dalam posisi tidak punya uang sama sekali bahkan Untuk bayar RS saja semua ditanggung dan dibayari oleh Teman Dokter Hilmi ,” Ungkapnya.

Saya Sampaikan bahwa Tahlilan Adalah Cara berdo’a yg baik disitusi sulit seperti ini tapi ada cara yg lebih terbaik dgn iklash dan Tabah untuk bersama Anak anak cukup mendo’akan disetiap waktu waktuNya..insya Allah itu bagian dari Amal perbuatan Ganjaran yg mengalir pada dr.Hilmi Wahyudi.

Kini Mereka telah jadi saksi sendiri perjuangan Ayahnya bekerja sbagai seorang dokter yg berakhir dramatis singkat cerita untuk mengadakan tahlilan sampai 7 hari wafatnya dr.Hilmi wahyudi pun tidak mampu pada sa’at itu..

Dan Hanya bisa menangis dan bercerita dihadapan saya…

Kini memasuki Hari ke 13 menunggu kepastian Kabar Swab ..
Alhamdulillah Keluarga mereka Sehat dan Saya semakin Yakin dr.Himi Wahyudi meninggal bukan Karena Covid.19.

Bilamana Hasil SwabNya Negatif apakah Saya akan katakan BANGSAT & JANCUK pada kades itu? Tentu tidak ,karena saya bisa tebak pasti jawaban yg saya terima
, ” Hanya menjalankan kapasitas Prosedur / Protap Covid.19″ ,

Penulis sambil memberikan sekotak vitamin c sembari memotivasi untuk kehidupan yg akan Datang..

Bersambung..

Gilang Adiwiidya
Jurnalis menaramadinah.com