Edisi 03 Catatan Perjalanan Sembilan Edisi Majalah @ccess

Majalah @ccess edisi 03 menampilkan cover R Sophia Alizsa, Direktur Perum Jamkrindo, salah satu perusahaan BUMN bidang penjaminan. Mbak Sophi, demikian biasa tmn2 memanggilnya, termasuk alumni hebat yang memiliki posisi dan karir bagus. Kemudian hari juga terbukti menjadi Direktur Human Capital (SDM ) Bank BRI.
Mbak Sophi, salah satu alumni yang dapat dibanggakan. Apalagi saat dia menjabat Direktur BRI, memberikan banyak kontribusi pada organisasi Kauje/Kafe. Termasuk memberikan kontribusi besar pada pihak kampus Unej. Salah satunya membawa sumbangan berupa dana dan sarana di kampus Unej yang berasal dari anggaran CSR Bank BRI.
Saya sebelumnya sudah beberapa kali bertemu dengan mbak Sophi di beberapa acara alumni. Termasuk mbak Sophi sempat datang di acara launching majalah @ccess di gedung kantor penghubung Pemprov Jatim di Jalan Pasuruan Menteng. Saat itu saya sempat menyampaikan keinginan bisa melakukan wawancara untuk majalah @ccess.
Jauh sebelum majalah @ccess ada/terbit saya juga sempat bertemu di acara silaturahmi Kafe di hotel Ibis Cawang. Mbak Sophi selaku Ketua Kafe DKI Jakarta. Saya sengaja datang saat itu untu .bertemu dengan Prof. Dr. Moch Soleh, yang menjabat Pembantu Rektor 3, yang juga datang di acara itu. Saya bersama mas Satrio Budi Adi yang juga anngota Kafe membicarakan dengan Prof Moch. Soleh kemungkinan alumni menerbitkan majalah.
Dengan mbak Sophi pertama kali bertemu saat rapat panitia Mukernas Kauje di kantor Indonsia Re Asuransi Jl Salemba kantor mas AMM selaku Komisaris Utama di perusahaan BUMN tersebut. Mbak Sophi selaku Bendahara panitia Mukernas. Saya datang atas ajakan mbak Keke Rahmawati mewakili KA FKIP yang pengurusnya akan dilantik dalam Rakernas di Villa Gurmati Sukabumi milik.mas AMM.
Untuk menawarkan mbak Sophi sebagai cover majalah @ccess saya berkirim surat penawaran. Tidak berapa lama.mendapat jawaban kesediaannnya menjadi cover. Lantas memberikan waktu untuk wawancara di kantornya Perum Jamkrindo di Jalan Angkasa Kemayoran. Untuk.wawancara ini saya mengajak Ndan Kol Dr. Lutfi Adin untuk ikut bertemu mbak Sophi.
Memang beberapa kali wawancara dengan narasumber saya berusaha mengajak.teman.alumni untuk ikut datang. Sebab dengan begitu ini merupakan bagian dari upaya untuk saling merekatkan dan mendekatkan hubungan antar alumni. Bagaimanapun kehadiran majalah @ccess harus berdampak untuk ikut menciptaka Kauje conection.
Dengan begitu maka faktor saling kenal antar alumni ini akan berlanjut dengan terciptanya jaringan antar alumni. Lebih jauh akan muncul koneksitas saling kerjasama antar alumni. Dapat saling mendorong dan mendukung dalam banyak hal dan kontek serta kondisi.
Di beberapa organisasi alumni seperti Kagama, KA.ITB, Iluni (UI) memilik peran yang besar dan menentukan dalam bidang mobilitas vertikal para alumninya. Misalnya soal jabatan dan posisi di lembaga. Lihat saja ada gerbong yang bergerak ke Sekneg dari alumni UGM karena Jokowi adalah alumni UGM (KAGAMA), termasuk Pratikno.
Maka peran-peran bagaimana ikut merekatkan hubungan antar alumni ini dapat dimainkan oleh keberadaan majalah @ccess. Sebetulnya keberadaan majalah @cces dapat juga memiliki peran yang lebih jauh lagi sebagai media interaktif antar alumni. Namun sayang misalnya para alumni Unej belum.menjadi bagian pembaca dan basis pelanggan majalah @ccess.
Saya pernah menyampaikan ke mas AMM selaku ketua umum Kauje sekaligus Pemimpin Umum majalah @ccess, bagaimana kalau diusahakan agar alumni.menjadi pelanggan. Namun mas AMM memberikan gambaran sulit berharap demikian karena kurang ketertarikan alumni.menjadi pelanggan.
Memang pernah tim.marketing menawarkan alumni.berlangganan melalui komunikasi.di group WA, ada diantarnya berminat berlanganan untuk 3 edisi kedepan, tapi tidak banyak. Padahal dari 1000 eks yang dicetak, kalau saja terserap 500 pelanggan saja, maka menjadi solusi untuk pembiayaan majalah @ccess.
Satu pelanggan peredisi 50.000. Kalau punya basis pelanggan 500 alumni akan terkumpul dana.25 jt, sudah cukup untuk menanggung biaya operasional majalah peredisi terbit. Belum lagi sumber pendapatan dari narasumber dan sponsorship.
Memang tidak mudah menjalankan dan mengelola usaha penerbitan majalah atau media cetak. Selain sinergitas antar bagian mulai dari jajaran Redaksi dan.jajaran Bidang Usaha diperlukan SDM yang berkapasitas dan saling kerjasama. Juga diperlukan dukungan modal usaha awal, kantor, sarana, sistem manajemen usaha yang baik, serta budaya perusahaan yang kondusif.
Belum lagi menghadapi tantangan eksternal dimana sepuluh tahun terakhir ini media cetak mengalami disrupsi yang luar biasa hebatnya. Banyak media cetak kelas konglomerasi pers saja tumbang. (BERSAMBUNG)

Singgih Sutoyo

Jurnalis Citizen