
Jember-menaramadinah.com- Maraknya virus Corona atau Covid-19 membuat semakin sibuk Pemerintah baik pusat, Provinsi maupun daerah, bahkan akibat penyebaran virus mematikan ini banyak membuat seluruh sektor ekonomi juga melemah.
Namun Pemerintah tetap berusaha keras dalam menangani persoalan ini.
Selain itu juga Pemerintah memberikan kebijakan bagi debitur.
Tak terkecuali dengan organisasi angkutan daerah ( Organda) Jember, yang berkaitan dengan angkutan umum sangat terasa sekali dampak Corona ini. Bahkan armada yang masih beroperasi hanya 30 persen, namun perolehan hanya untuk beli BBM dan yang sering minus.
Ketua Organda Jember , Sutikno ketika dijumpai di kediaman Jum,at 3/4/2020 mengatakan, yang berkaitan dengan teman teman pengurus angkutan bus, kami sebagai Ketua Organda yang bersentuhan langsung dengan angkutan penumpang , sangat signifikan dan sangat terasa sekali dampaknya Virus Covid-19 ini, ketika ada kabar telah masuk Indonesia, bahkan ada 2 orang yang telah dinyatakan positif, kerja teman -teman telah menurun sekali.
” Pemerintah mulai pusat hingga daerah dengan segala kebijaksanaan khusus di Jember , kebijaksanaan itu datangnya sangat bertubi – tubi , susul menyusul , bayangkan, tanggal 2 Maret ada yang positif Corona di Indonesia, pekerjaan teman teman menurun. Namun armada tetap berjalan sekitar 20-30 persen.” Tandas Sutikno.
Armada milik saya sendiri, PO. Burobudur ada 6 armada semua berjalan jurusan Bali, pulang 1 bus itu hanya sisa uang 200 ribu, sedangkan yang lainnya minus untuk beli BBM. Jadi sekarang telah satu bulan banyak penumpang yang takut bepergian.
” Telah satu bulan ini ruang gerak kita sempit , apalagi ada kabar di Ketapang bagi yang mau nyebrang harus KTP Bali, itu tidak benar dan hoax. Banyak Hoak yang berkembang dan ini tidak benar sama sekali.” Imbuh Sutikno yang juga Ketua PSSI Jember.
Lebih jauh Sutikno menuturkan, kalau diluar masih ada bus beroperasi itu , untuk mencari tambahan hidup sehari hari, namanya manusia memiliki istri dan anak untuk tambah biaya hidup. Selain itu , namun untungnya masih ada kebijaksanaan dari Pemerintah, sedikit meringankan untuk debitur.
” Pihaknya membenarkan untung masih ada kebijaksanaan dari Pemerintah , terkait dengan debitur yang maksimal 10 Milyard . Ada relaksasi 1thn menunda pokok angsuran sama bunga cuma yg perlu dipikir bagi karyawan tetap, masak kejadian ini mereka mau dirumahkan. Ini yang kami pikirkan karena ini jelas pengeluaran yang sangat tinggi sekali bayar karyawan ada bulanan ada , Mingguan dan harian serta bayar listrik dan sebagainya. ” Pungkasnya. ( Hrl/Bas)