
Menara Madinah.com,KH.Abdurahman Wahid atau Gus Dur adalah tokoh bangsa yang gemar ziarah kubur ,sebelum menjadi presiden,saat menjabat presiden dan setelah menjadi presiden.
Ketika cucu dari Pendiri Nahdhlatul Ulama(KH.Hasyim Asy’ari) itu belajar di Iraq saat masa mudanya,beliau menyempatkan diri ziarah di maqbaroh Wali Qutub,Sulthonul Aulia Syekh Abdul Qodir Jaelani.
Di Indonesia,Gus Dur kerapkali menziarahi makam tokoh-tokoh penyebar Islam yang telah terkenal dan makam orang-orang sholeh yang berkontribusi dalam dakwah Islam diwilayahnya,namun tidak diketahui atau belum diketahui oleh publik.
Masyarakat sekitar menganggap itu adalah makam orang biasa.Setelah diziarahi Gus Dur,biasanya makam itu akan menjadi terkenal dan ramai ,bahkan menjadi objek wisata religi andalan.Contohnya adalah makam Syekh Jumadil Qubro atau Maulana Jamaluddin Al-Husein Al-Akbar.
Kisahnya pada tahun 1990-an,Gus Dur mengantar Ibu Megawati Sukarno Putri berkunjung ke Trowulan dekat situs Majapahit yang masih sepi dikala itu.
Ternyata,disitu ada makam Syekh Jumadil Qubro ,tokoh pendakwah Islam yang dekat dengan kalangan bangsawan Majapahit dan juga rakyat biasa.Beliau adalah ayah dari Syekh Ibrahim Asmoroqondhi yang makamnya menjadi salah satu destinasi wisata religi di Tuban,tepatnya di Palang,dekat dengan pantai.
Sementara di Lamongan,Gus Dur berhasil mendeteksi keberadaan makam Joko Tingkir .Saat ditemukan,kondisinya masih alami dan sepi pengunjung.Kini,lokasi makam itu sudah dibangun dengan baik hingga tertata secara rapi dan indah.
Di Desa Candirejo,Mojotengah ,Wonosobo,Jawa Tengah,Gus Dur ditemani beberapa orang menemukan makam tokoh Islam yang berperan penting dalam mengajarkan Tarekat Naqsabandiyah di Jawa.Beliau bernama Syekh Abdullah Quthbudin.
Semenjak itu,makam temuan Gus Dur tersebut menjadi ramai oleh peziarah,kebanyakan dari pondok pesantren yang ada di Wonosobo dan sekitarnya.
Dan masih banyak lagi makam-makam kuno dari penyebar Islam dimasa lampau yang sudah ditemukan Gus Dur.
Di kawasan hutan Banyuwangi,Gus Dur juga menemukan makam Syekh Mulyo yang ternyata adalah sepupu dari Syekh Subakir yang petilasannya ada di Gunung Tidar ,Gunung Balak(Magelang) dan Blitar.
Keberhasilan Gus Dur dalam menemukan banyak makam tokoh-tokoh penting dalam usaha penyebaran Islam di Jawa tak lepas dari kejernihan pandangan batinnya.Kalangan ulama menyebutnya kasyaf.
Ada beberapa alasan Gus Dur gemar berziarah kubur.Beliau ingin mendo’akan supaya arwah tokoh yang makamnya diziarahi amal ibadahnya diterima Allah SWT dan kesalahannya mendapat ampunan.Selanjutnya,Gus Dur berharap agar ilmu dan kealiman tokoh yang makamnya diziarahi bisa menginspirasi hidupnya.
Dalam suatu kesempatan,Gus Dur mengingatkan bahwa orang-orang yang berziarah kubur harus tahu ilmunya agar tidak tersesat.Intinya jangan minta sesuatu apapun pada yang diziarahi,berdo’alah kepada Allah.
Karena jasa beliau yang berhasil menemukan banyak makam tokoh Islam yang berperan penting dalam pengembangan dakwah di masa lampau hingga makam-makam tersebut menjadi destinasi wisata religi yang berdampak positif secara makro bagi masyarakat luas,termasuk menggerakan sektor ekonomi dan menambah objek kajian penelitian sejarah Islam yang telah ada,saya pribadi menyebut dan merekomendasikan KH.Abdurahman Wahid(Gus Dur) sebagai”Bapak Wisata Religi Indonesia”.
#Bro J#2 April 2020
Source:Referensi Sejarah menaramadinah.com