Habib Idrus : Malam Tahun Baru bakar dosa saja jangan bakar jagung, ketela atau kembang api.

Surabaya- Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Majelis Rasulullah SAW memeriahkan malam pergantian tahun masehi dengan Dzikir dan sholawat. Kegiatan yang bertajuk Dzikir dan Maulid Akbar ini diselenggarakan di sepanjang Jalan Kembang Jepun (Kya-kya) Surabaya.

Di depan ribuan jamaah, Habib Idrus Alaydrus menyampaikan bahwa acara Majelis Rasulullah SAW tidak memakai sponsor, makanya bersih dari berbagai iklan dan reklame, sejauh mata memandang yang ada hanya umbul-umbul panji Rasulullah. Seluruh kegiatan Majelis Rasulullah dibiayai sendiri secara sukarela oleh para jamaah.

Habib Idrus juga menyampaikan hendaknya kita berpegang pada empat prinsip : Dosa jangan ditambahi, Amal jangan dikurangi, cinta jangan dibagi dan hidup hanya sekali.

Misalnya malam pergantian tahun, daripada nambah-nambahin dosa mending kita dzikir dan sholawatan berjamaah. Daripada kita bakar mercon, bakar kembang api, bakar jagung, bakar ikan, bakar ketela pohon dan sebagainya, lebih baik kita membakar dosa melalui kegiatan dzikir bersama.

Kenapa dzikir bersama disebut membakar dosa, sebab dzikir bersama ini Majelis ilmu, dan siapapun yang hadir Majelis ilmu, ketika dia berdiri dari tempat duduknya, malaikat berteriak sambil berdoa semoga ahli majelis ilmu itu digantikan semua keburukannya dengan kebaikan dan digantikan semua dosanya dengan pahala.

Habib Idrus Alaydrus juga menegaskan bahwa Majelis Rasulullah SAW tidak ada kaitannya dengan politik apapun, Majelis Rasulullah hanya bersholawat agar sejuk semesta alam. Oleh karena itu tolong pemerintah jangan mempersulit perijinan Majelis Rasulullah SAW, karena ini bukan Majelis aneh-aneh yang mengajarkan makar, demo dan sebagainya.

Abuya Al-Arif Billah KHR Zainuddin Husni dari Asemrowo menjadi gong dalam kegiatan pergantian tahun ini. Setelah melalui serangkaian dzikir dan sholawat, tepat jam 00:00 seluruh jamaah diajak mahalul qiyam, teriakan marhaban ahlan wa sahlan bergema di kembang jepun, menggetarkan bumi surabaya. Dilengkapi dengan atraksi lampu sorot warna warni yang luar biasa.

Dalam Tausiyahnya KH R Zainuddin Husni menyebutkan bahwa apabila berkumpul 40 orang atau lebih, kemudian memanjatkan doa ke hadlirat Allah, maka dijamin minimal salah satu diantara mereka ada yang diterima doanya, oleh karena itu beribadah, berdzikir dan berdoa hendaknya jangan sendiri-sendiri, berjamaah jauh lebih berharga di hadapan Allah. Ditambahkan juga bahwa kalau setelah hadir Majelis Dzikir tetap saja tidak ada perubahan dalam ketaatan dan akhlak, berarti hati masih kotor, maka bersihkanlah bersama-sama.

Bakal Calon Walikota Surabaya, Firman Syah Ali, atau akrab disapa Cak Firman yang hadir sebagai undangan menyebutkan bahwa acara tersebut luar biasa, pertama telah berhasil mengubah tradisi perayaan pergantian tahun dari bakar kembang api menjadi bakar dosa. Kedua, ribuan jamaah dari berbagai kalangan sangat antusias hadir acara tersebut, walau diguyur hujan mereka tidak bergeming. Syukurlah hujan akhirnya berhenti begitu Habib Idrus Alaydrus naik ke atas panggung. Ketiga, berhentinya hujan tersebut sesuai dengan firasat Habib Idrus. Saat duduk di tenda VIP bersama Firman Syah Ali, Habib menyampaikan bahwa hujan akan berhenti sebentar lagi, dan ternyata firasat habib benar, begitu beliau naik ke atas panggung, hujan langsung berhenti.

“ittaqu firasatal mu‘min, fa innahu yanzhuru bi nurillah. Berhati-hatilah kalian terhadap firasat seorang mukmin, karena dia melihat dengan diterangi sinar Allah” pungkas Bakal Calon Walikota yang keponakan Menkopolhukam RI Mahfud MD ini. Husnu Mufid