Polemik soal desain batik Kauje-Unej yang menjadi perbincangan di WAG Kauje. Mendapat tanggapan dati Bambang Asrini kurator dan desain panggung. Berikut ini pendapat beliau:
Karena barusan “siuman”, hamba, saya baru kasih komentar utk sahabat senior dan yunior yg terkasih juga buat mas Singgih tercintyah utk desain batik Paras Ayu. 1.Saya mengenal mbak Ayu, desainernya. Ada visi contemporary batik disana. Dia sengaja “pingin membeda” untuk merancang busana spesial Unej.
2. Contemporary batik adalah upaya utk mendekonstruksi kerumitan2 motif yang biasa menjadi tradisi pakaian batik, menyederhanakan tanpa membuatnya jadi terjesan murahan, justru lebih modern dan elegan. Ada totally stilisasi logo Unej yg dominan.
3.Perkara identitas, seperti mas Slahar bilang, ACC, karena ini meng-highlight simbolisasi Unej. Ingatan komunal tentang siapa kita, dari mana kita berasal, le spirit d’corps.
4.Tradisi batik, dg motif2 yang diambil dari penggayaan bentuk floral masih tersisa, di logo Unej, pundak dan lengan kiri-kanan. 5.Latar hitam itu menunjukkan persona yang anggun selain bisa juga utk link-match/ padu-padan karena warna klasik dg warna2 apapun.
6. Kita musti terbiasa dengan kebaruan, novelty, agar kita menjadi beda, memiliki kelebih-kelebihan yang patut kita banggakan sebagai warga Kauje.
Husnu Mufid
Jurnalis Citizen