) Gaet Belanda, Tirta Kahuripan Perluas Zona Air Minum Prima

Bogor-menaramadinah.com-Tak banyak Perusahaan Daerah Air Minum yang mampu memberikan layanan terbaik bagi konsumen nya. Salah satu yang mampu memberikan layanan itu adalah PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bahkan, perusahaan daerah ini menargetkan memperluas layanan air siap minum melalui program Zona Air Minum Prima (ZAMP) menyusul pengoperasian di Perumahan Mutiara Sentul.

Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan, Hasanudin Thahir mengatakan bahwa target kedepannya memperluas layanan ZAMP, ke perumahan di sekitar Perumahan Mutiara Sentul.

Kendati demikian, penentuan lokasi layanan air siap minum ini tidak sembarangan. ” Perrlu dilakukan kajian terlebih dahulu, sama halnya ketika mulai menjalankan layanan ZAMP di Perumahan Mutiara sentul pada tahun 2009 silam,” ujar Hasan Thahir di Bogor

Menurut dia, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar lokasinya bisa digunakan sebagai layanan ZAMP. ” Syarat itu antara lain memiliki jaringan pipa yang baik, serta tekanan air yang stabil, ” ujar lelaki yang juga alumni Hubungan internasional FISIP, UNEJ itu.

Disebutkan Thahir bahwa pihaknya bekerjasama dengan DUNEA Belanda Selatan untuk mewujudkan layanan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Bogor.

Tak hanya itu, bahan baku yang digunakan untuk ZAMP dipilih dari mata air terbaik yang berasal dari mata air Ciburial, yang sudah terlindungi dari pencemaran. “Jadi melalui proses yang cukup panjang, sehingga air ini bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat,” Thahir menambahkan.

Kepala Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Sudiatmo dalam satu kesempatan mengatakan bahwa ZAMP merupakan bentuk layanan air minum berkualitas tinggi yang diberikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai penyelenggara SPAM yang mewakili Pemda dalam memenuhi kebutuhan air minum warga.

Bambang tak memungkiri untuk mewujudkan layanan ZAMP bagi PDAM memang bukan perkara mudah. Data menyebutkan dari 380 BUMD penyelenggara SPAM di Indonesia, baru delapan PDAM yang telah menjalankan layanan ini. (Agus Suryantoro)