Magnet pilkada Surabaya 2020 betul-betul kuat. Hingga detik ini terus bermunculan nama-nama baru yang disebut-sebut oleh media. Anehnya ada satu nama yang disebut oleh banyak media, tapi salah satu media tidak pernah menyebutkannya. Ketika ditanya, jawabannya “karena saya belum diajak ngopi”, hahaha pilwali bahagia.
Ada juga nama yang hanya dimunculkan oleh satu dua media, sedangkan media lain tidak pernah menyebutkannya. Pokoknya kuat tidaknya popularitas figur yang muncul tergantung media. Betul juga ketika para cendikiawan sering menyebut pers sebagai pilar demokrasi keempat, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Ketua PKC PMII Jatim Amin Sais Husni memplesetkan pilar demokrasi terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif dan provokatif. Mantan Bupati Bondowoso ini juga berkelakar bahwa para calon kepala daerah harus punya modal, model dan modul, sebab tanpa ketiga hal teesebut semua hanya modus. Maksudnya modus sering muncul di media tapi tidak pernah benar-benar turun sosialisasi ke masyarakat.
Ada juga cendikiawan yang bergaya pengamat politik atau bergaya ahli sirvey, tapi dalam menyebutkan nama para Bacawali, sengaja satu dua nama yang diduga akan menjadi pesaing kuat figur yang dia dukung sama sekali tidak pernah disebut.
Kami coba mewawancarai salah satu figur yang namanya masuk bursa Pilwali Surabaya 2020, yaitu keponakan Mahfud MD, Firman Syah Ali, yang akrab disebut Cak Firman.
Dalam wawancara via Whatssapp, Cak Firman mengaku sampe nggak hafal nama para Bacawali yang terus bermunculan, setiap hari nambah nama. Namun Cak Firman mengaku salut, karena nama-nama yang terus bermunculan itu bukannya bermusuhan tapi akrab satu sama lain, sering jalan bareng, ngopi bareng, saling pinjemi duit, pokoknya guyub rukun khas suroboyoan. Menurut Cak Firman hanya suroboyo yang bisa begitu.
“Saya hanya kenal dan pernah bertemu sebagian, kalau dari sesama NU antara lain Gus Han, Mbak Dwi, Gus Ali, Moch Soleh dan Ning Lia, tapi diluar keempat nama tersebut sayup-sayup terdengar banyak nama kader NU lain yang terus bermunculan, diantaranya para kepala daerah, anggota DPR RI dan anggota DPRD Jatim”.
Sedangkan figur non NU yang dikenal Cak Firman (sering baca di media) antara lain Wisnu Sakti Buana, Puti Sukarno Putri, Eddy Tarmidi Widjaja, Armudji, Saleh Ismail Mukadar dan banyak lagi lainnya.
“Pokoknya banyak sekali figur yang dimunculkan oleh media mas, wong kader saya, aktivis penggerak demonstrasi mahasiswa surabaya yang bernama Kholili Ansory juga sempat masuk bursa berdasarkan pemberitaan media online kok hahahaha, baguslah pilkada surabaya 2020 betul-betul meriah” pungkas Cak Firman yang juga merupakan Pengurus Harian LP Maarif NU Jatim ini.