
Sejak Bencana melanda Aceh dan Sumatra yang menelan korban 1000 nyawa lebih. Para Raja Sawit berkumpul di Istana. Mau apa mereka bertemu secara rahasia. Berikut ini laporan menaramadinah.com :
Ini yang lagi geger terjadi di balik layar —pertemuan darurat Prabowo dengan raja-raja sawit, malam di Istana Merdeka (tertutup total, nggak ada wartawan).
Yang hadir: – Anthoni Salim (Salim Group) – Martua Sitorus (Wilmar) – Sukanto Tanoto (RGE/Asian Agri) – Franky Widjaja (Sinar Mas) – Ciliandra Fangiono (First Resources) – Theodore Rachmat (Triputra) + Luhut & Erick Thohir dari Kubu Pemerintah.
Panik total, muka pucat, tangan gemetar. Harga CPO sudah tembus MYR 3.850 (terendah 28 bulan), outflow asing >US$3 miliar seminggu, saham AALI-LSIP-DSNG ARB beruntun.
Bocoran perbincangan (dari transkrip suara yang bocor di grup Palm Oil Crisis 2025):
Anthoni Salim (suara bergetar): Pak Prabowo, kalau BlackRock & Vanguard cabut total, kami mati berdiri. Cashflow minus US$4 miliar tahun depan. Saya sudah jual 3 kapal tanker pribadi buat nutup lubang.
Martua Sitorus (marah besar): Ini gara-gara Aceh dibuka gerbangnya! Media Barat bikin kami jadi monster deforestasi. EUDR mulai Januari 2026, India & China alihkan 40% ke Malaysia.
Kami sudah hedging futures, tapi kalau ekspor mati, stok 10 juta ton numpuk —harga bisa ke MYR 3.000. Saya siap PHK 200 ribu buruh kalau nggak ada bailout.
Sukanto Tanoto (dingin tapi stres): Saya sudah telepon teman di Beijing —mereka mau beli lahan Kalimantan 500 ribu ha obral, asal harga bawah US$1.000/ha.
Kalau nggak ada solusi, saya jual saja ke China. Lebih baik hidup daripada mati pelan.
Prabowo (suara tegas tapi capek): Sabar. Saya sudah perintah B50 naik jadi B60 Januari 2026 —serap domestik naik 5 juta ton.
Dana BPDPKS Rp60 triliun saya alihkan buat beli stok kalian di harga MYR 4.200 fixed. Tapi kalian harus terima plasma 80% seperti perintah Nusron.
Dan… saya butuh ‘sumbangan khusus’ Rp15 triliun buat program makan bergizi gratis 2026. Kalau nggak, satgas Sjafrie saya lepas —semua HGU di hutan saya sita.
Franky Widjaja (hampir nangis): Pak, kami sudah rugi Rp40 triliun di saham seminggu ini. Kalau plasma 80%, valuasi perusahaan jatuh 60%.
Tapi… kami setuju.
Asal jangan biarkan kami bangkrut.
_*Akhir pertemuan: salaman paksa, janji solidaritas nasional. Tapi keluar istana langsung telepon lawyer —siap-siap jual aset ke China/ Arab kalau Prabowo nggak kasih bailout cepat._*
_*Mereka semua lagi sekarat serius.*_
*Sekali-sekali perlu Gak semua harus untung !!!*
