“Pertempuran Surabaya 10 November 1945: Simbol Perlawanan Rakyat Indonesia”

By. Diar Mandala

Saudaraku Rakyat dan Bangsa Indonesia tercinta,

Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan dari upaya penjajahan kembali oleh Belanda.

Latar belakang pertempuran Surabaya dapat ditelusuri dari akhir Perang Dunia II, ketika Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Namun, Belanda yang merupakan mantan penjajah Indonesia tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan berusaha untuk mengembalikan kekuasaannya di Indonesia dengan bantuan Sekutu.

Peran Para Kyai dan Santri

Para kyai dan santri memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mereka tidak hanya berperan dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam bidang sosial, politik, dan militer. KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang menyatakan bahwa membela tanah air adalah kewajiban agama bagi setiap Muslim.

Tidak ada catatan sejarah yang menunjukkan bahwa sebagian orang yg biasa mengaku keturunan Nabi turut berjuang dalam Pertempuran Surabaya atau perlawanan melawan Belanda di tempat lain. Sebaliknya, para kyai dan santri dari berbagai pesantren di Jawa Timur dan Madura bergabung dalam barisan perjuangan, seperti Laskar Hizbullah dan Barisan Sabilillah.

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan edukasi sejarah yang akurat dan obyektif, agar generasi muda dapat memahami peran para kyai dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di Banten, para kyai juga turut berjuang mengusir penjajahan, seperti Syech Shohib Kadupinang Pandeglang, seorang Mursyid Thareqoh yang mendukung perlawanan rakyat Cilegon melawan penjajahan Belanda pada tahun 1888, yang dikenal sebagai Geger Cilegon. Semoga penulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kesimpulan
Pertempuran Surabaya merupakan simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan dan memperlihatkan tekad rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Para kyai dan santri memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Diar Mandala menulis artikel ini untuk edukasi sejarah, agar tidak dibelokkan atau dirubah-rubah seenaknya oleh orang lain.

Sayangnya, masih ada orang yang mengklaim bahwa leluhur mereka berjuang dan ingin dianggap sebagai pahlawan, padahal tidak ada catatan sejarah yang mendukung klaim tersebut. Semoga kita semua dapat memahami sejarah dengan benar dan tidak terpengaruh oleh klaim-klaim yang tidak berdasar, dan kita semua dapat memahami sejarah dengan benar serta menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

Ref.
#Wikipedia bahasa Indonesia#Historia.id#RRI

#sdiarm 🇮🇩