All religion is based on Faith, not i thing taught in religion can be verified .

 

Dr.Ir. HADI PRAJOKO SH, MH Ketum PP HPK.

Berikut ini satu area’ freedom of religion dalam penjelasan secara filosofis, sosiologis, filologi, spiritualitas, dan kultural tentang pernyataan bahwa semua agama didasarkan pada keyakinan dan tidak satupun hal yang diajarkan dalam agama dapat di verifikasi secara ilmiah, serta akibat terjerumus dalam halusinasi:

*Filosofis:*

– Agama-aga ma didasarkan pada keyakinan dan kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris. Ini berarti bahwa agama-agama beroperasi dalam ranah metafisika sering salah arah dan banyak manusia tersesat menjadi kan dirinya menjadi sebagai justifikasi wakil Tuhan didunia nyata, bahkan pada posisi kultus- isme dan di ramu serta diolah – dibumbui dg sugesti tinggi yg berlebihan , akan terjadi politisasi agama dan para pemimpin rohani agama menjadi Tuhan itu sendiri, sehingga dalilnya adalah satu kenyataan yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia bahkan Bisa mematikan kesadaran, satu pola bentuk pemahaman metode spiritual Yg ber -seberangan dengan kaidah-kaidah -metode ilmiah.
– Konsep-konsep seperti Tuhan, jiwa, ruh, Bhatin dan kehidupan setelah kematian tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, dijadikan Narasi argumen tetapi yg se-nyata-nya. Tanpa mereka mampu menjelaskan makna dan menguraikan secara ilmiah hanya doktriner , KULTUS dihubungkan signifikansi dalam konteks agama, tidak boleh sampai secara ilmiah.
– Filsafat agama tidak mampu membahas pertanyaan- masalah sosial secara kemanusiaan dan adil bila tidak bertumpu dari tulisan pesan langit bagaimana tentang sifat realitas, kesadaran pengetahuan, dan nilai-nilai pemahamannya yang tidak dapat dijawab secara ilmiah secara korelasi antara fakta realitas dan dokma pesan suci nya.

*Sosiologis:*

– Agama-agama berfungsi sebagai sistem sosial yang membentuk kerusakan identitas suatu kaum atau entitas bangsa dan musnahnya nilai-nilai tradisi adat budaya dan norma-norma masyarakat, secara luas.
– Agama-agama juga berfungsi sebagai sumber legitimasi kekuasaan dan alat-alat politik serta otoritas kekuatan sosial untuk merubah konstitusi dalam masyarakat dan negara.
– Sosiologi agama mempelajari bagaimana agama-agama berinteraksi dengan struktur sosial dan bagaimana mereka mempengaruhi serta merubah secara sistematis perilaku budaya bangsa inang nya yg dijadikan pelabuhan area budaya baru merubah tampilan perangkat budaya awal Bangsa tersebut… Kemusnahan secara bertahap dan terkikis habis’.

*Filologi:*

– Teks-teks suci agama-agama ditulis oleh seorang yg dikultuskan berasal dari Tuhan Dan dalam konteks sejarah dan budaya tertentu, suku bangsa asing yang berakibat mempengaruhi makna dan interpretasi pandangan spiritualitas Bangsa lain untuk bisa ditundukkan oleh mereka.
– Filologi mempelajari bagaimana teks-teks suci ditulis, yg dikatakan dari langit diterjemahkan, dan diinterpretasikan dalam berbagai konteks.
– Filologi juga mempelajari bagaimana teks-teks suci agama-agama mempengaruhi bahasa, sastra, dan budaya, serta memusnahkan adat dan tradisi luhur yg sudah ada sebelumnya, hampir seluruh nilai positif budaya yg terbangun sebelum nya musnah.

*Spiritualitas:*

– Agama-agama menawarkan pengalaman spiritual dg satu imbalan manis surga atau neraka, yang mempengaruhi pikiran mendalam dan bermakna bagi para penganutnya.
– Pengalaman spiritual ini tidak dapat secara cermat dijangkau oleh pikiran secara ilmiah, tetapi memiliki akibat – dan dampak besar pada kehidupan dan perilaku manusia, dg berakibat apakah bertambah waras atau tersesat dalam bentuk kehilangan kesadaran.
– Spiritualitas agama-agama mencakup praktik-praktik seperti meditasi, doa,ritus dan ritual yang membantu manusia terhubung dengan yang ilahi yg disusupkan dgn berbagai dokma serta kultus-isasi @tau kultusisme untuk mencegah manusia kembali pada kesadaran.

*Kultural:*

– Agama-agama produk budaya Yg merupakan bagian integralistik dari budaya inang Bangsa asing dan dari identitas bangsa asal yg membuatnya nerasal luar masyarakat tradisi Bangsa tuan rumah nya sebagai induk semangnya.
– Agama-agama mempengaruhi seni, sastra, musik, dan tradisi budaya. Untuk selalu diseragamkan dalam doktrin ajaran nya sehingga PUNAH nya Aksara, bahasa ibu suku, nilai seni musik, seni tarian dan uniform adat budaya lain nya, tanpa pandang bulu.
– Kultural juga mempengaruhi bagaimana agama-agama dipraktikkan yg bisa merusak budaya,adat dan tradisi peradaban suku suku bangsa dan diinterpretasikan dalam berbagai konteks walaupun ada nilai positif yg disisakan.

*Akibat Terjerumus dokma berlebihan dalam Halusinasi:*

– Jika seseorang terlalu fokus pada keyakinan dan tidak mempertimbangkan aspek rasional dan ilmiah, mereka dapat terjerumus dalam halusinasi dan kehilangan kontak dengan realitas, matinya jiwa’ akibat dokma dan kultus ajaran agama.
– Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, atau perasaan yang tidak nyata, prilaku menyimpang tetapi diyakini sebagai kebenaran oleh orang yang mengalaminya.
– Dalam kasus ekstrem, halusinasi dapat menyebabkan perilaku yang tidak rasional dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, dan membunuh kehidupan masyarakat.

Dalam kesimpulan, pernyataan bahwa semua agama didasarkan pada keyakinan dan tidak satupun hal yang dapat diajarkan dalam agama dapat di verifikasi secara ilmiah, oleh sebab itu merupakan pernyataan yang akurat. Namun, penting untuk memahami bahwa agama-agama memiliki makna dan signifikansi yang mendalam bagi para penganutnya, agar dapat mempengaruhi halusinasi perilaku dan kehidupan masyarakat , dalam berbagai aspek – cara. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan sikap yang seimbang dan tidak ekstrem dalam mempraktikkan agama, tetapi tetap sadar dan waras sehingga tidak tersesat oleh dokma dan doktrin yg berlebihan karena berakibat pada menurunnya akal sehat seseorang yang akan merusak kehidupan masyarakat yg harmonis secara luas, bila tidak di sosialisasikan secara maton nilai nilai kesusilaan secara positif akan merubah konstitusi negara.

Suara hati Manusia adat

Freedom of speech

Dr. Ir. Hadi PRAJOKO SH MH