بسم الله *Demi Waktu Asar*

 

By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.

Sepenting apa waktu itu, sehingga digunakan sumpah oleh Allah SWT. Hal tersebut jelas dalam surat Al-‘Asr secara lengkap dan rinci:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-‘Asr: 1-3). Artikel ini menganalisis setinggi apa tingkat pentingnya waktu.

Hakekat waktu adalah konsep filosofis yang membahas tentang sifat dasar waktu, apakah waktu itu absolut atau relatif, kontinyu atau diskrit, dan bagaimana waktu berhubungan dengan pengalaman manusia dan alam semesta.

Dalam filsafat, ada beberapa teori tentang hakekat waktu, antara lain (Meta AI, 2025):
1. *Teori absolut*: waktu dianggap sebagai sesuatu yang absolut dan independen, tidak tergantung pada peristiwa atau pengamatan.
2. *Teori relativ*: waktu dianggap sebagai sesuatu yang relatif dan tergantung pada pengamatan dan referensi.
3. *Teori presentisme*: waktu dianggap sebagai sesuatu yang hanya ada di masa sekarang, sedangkan masa lalu dan masa depan tidak ada.

Dalam perspektif Islam, waktu dianggap sebagai nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia untuk menjalani hidup dan beribadah. Waktu juga dianggap sebagai sesuatu yang relatif dan dapat berubah tergantung pada kehendak Allah SWT.

Konsep hakekat waktu masih menjadi perdebatan dan diskusi di kalangan filsuf, ilmuwan, dan teolog. Dalam teori fisika, waktu jelas merupakan kerangka yang mewadahi keberadaan materi dan energi atau mal (harta) dan amal (perbuatan). Eksistensi energi atau amal tidak terwujud tanpa keberadaan waktu. Materi atau mal tidak akan berarti tanpa waktu meskipun bisa terwujud.

Apabila ditelaah seperti rincian tersebut, maka betapa vitalnya keberadaan waktu. Dengan demikian pantas apabila waktu digunakan bersumpah oleh Allah SWT. Di sisi lain mestinya substansi yang menjadi objek sumpah mestinya juga harus penting atau vital. Sudah barang tentu substansi tersebut yang harusnya menjadi bahan pembelajaran.

Substansi objek sumpah adalah keberadaan orang mukmin yang beramal sholeh dan saling memberikan nasihat terhadap yang benar serta kesabaran. Mukmin berpredikat seperti ini yang berstatus sangat penting dan setingkat pentingnya dengan waktu. Hal ini sangat masuk akal sehat kita, kita yakini bahwa keberadaan waktu akan berakhir/qiyamat apabila tanpa keberadaan mukmin yang berprediket tersebut.

Alhasil, mari kita perpanjang terus eksistensi waktu dengan cara kita beriman, beramal sholeh, dan saling menasihati pada yang haq dan kesabaran. Semoga kita tetap mendapatkan maunah pertolongan Allah SWT aamiin.

Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲

Surabaya,
10 Jumadil Ula 1447
atau
30 Oktober 2025
m.mustain