LULUS SNMPTN WAJIB BAKSOS DAN MENJADI RELAWAN

Banyuwangi, 30 April 2022′-Tahun ketiga, Kasek Smansamore (sebutan keren SMA Negeri Glenmore), Mochammad Rifai, M.Pd. menerjunkan 28 siswa yang dinyatakan lulus SNMPTN tahun 2022.  Sebelum detik-detik masa pensiun tiba, masih sempat-sempatnya  Kasek nyentrik ini menguatkan tradisi peduli kepada warga sekolah yang sedang gembira. Siswanya yang dinyatakan lulus SNMPTN tahun ini ada 28 siswa. Mereka tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) yang terbanyak PTN di Jatim.

Sebelum memasuki dunia kampus, beberapa pekan mereka sambil menunggu proses registrasi adminitrasi kampus,  diwajibkan mengikuti program sekolah untuk menjadi relawan di daerah terluar di kampung-kampung sekitar kecamatan Glenmore dan Kalibaru. Jiwa relawan harus ditumbuhkan, ujar Kasek yang akrab dipanggil Pak Haji ini.

Menurut Kasek paling senior ini, jiwa relawan itu merupakan wujud karakter patriotik yang harus ditumbuhkan di benak tunas-tunas bangsa. Calon-calon intelektual tidak boleh hanya cerdas sisi otaknya tetapi jiwa kepedulian dan rasa tinggi empati terhadap sesama khususnya mereka yang ada di daerah minim akses, cetus Kasek asal Genteng itu.

Masih cerita, Kasek Mbois itu, bahwa kegiatan baksos yang dimotori oleh Gilbran, dkk mereka di antaranya berbagi sembako, baju layak pakai, buku-buku, Al-Quran, pelajaran mengaji ‘abata’  dan mainan anak-anak sekadarnya. Selebihnya, mereka belajar menjadi seorang relawan. Menjadi ‘guru’ dan ‘ustadz/ustadzah’ sehari bagi anak-anak usia PAUD dan SD di daerah itu.

Sambil membenarkan lengan jasnya, Kasek Rifai begitu bersemangat menghias tugas di akhir bulan masa jabatannya, sebelum purna tugas resmi per 1 Mei tahun ini.  Memanfaatkan ‘aji mumpung’ Mas; ‘mumpung sempat, sehat, kuat dan mumpung masih pegang tongkat amanat’.

Selaras dengan progam Pemkab. Banyuwangi,  pentingnya menyentuh kebutuhan dasar pendidikan bagi masyarakat di daerah terluar di wilayah kerja Pemkab. Kegiatan ini tidak hanya untuk mengasah ketajaman sosial saja tetapi juga melatih jiwa kepemimpinan para generasi muda.

Kepemimpinan yang menjiwai keadaan objektif masyarakat. Diharapkan di benak anak-anak itu ada inspirasi yang nanti bisa dibawa dan dibahas di meja kuliah.

Seperti itu semangat guru-guru pembinanya di antaranya ada  Pak Heri Nurcahyo, Pak Habibi, Bu Nurul Hidayati, dkk. Guru penggerak sejati adalah guru yang tidak hanya hebat di kelas tetapi juga yang sanggup membawa anak-anak ke dunia realitas. Smansamore Keren!
Husnu Mufidz, Jurnalis Menaramadinah.com