Syekh Muhammad Yasin Pengasuh Ponpes Al Islah Juwono Kertosono Nganjuk

 

Ulama Sepuh nan Karismatik sangat sederhana, istiqomah,dan rendah hati. Pernah suatu ketika di saat beliau di undang di acara besar yang di hadiri oleh para Ulama-ulama.Tiba-tiba beliau di tunjuk untuk memimpin doa,Namun beliau tidak kerso/tidak mau,”Sampun kulo, Niko lo katah Ulama-ulama ,Kulo niki sanes kyai,Kulo niki tiang nopo to, Po pincang mawon mboten Ngertos, Ngapunten sampun kulo,Mbah kyai Sepuh dengan halus menolok memimpin doa”.

Sang pembawa acara kebingungan,dan mau menunjuk ulama yang lain,Namun para ulama yang lainya mboten wantun/tidak berani,Karena wonten mbah kyai sepuh dengan sedikit dipaksa,Akhirnya beliau bersedia memimpin doa.

Kisah ini banyak terjadi,di dalam acara-acara besar,Yang di datangi beliaunya.Akhlaq beliau Masyaallah Sangat perlu kita contoh, Rendah hati dan sederhana.Padahal beliau adalah Ulama besar nan karismatik. Beliau juga belajar dari para guru-guru yang masyaallah Tidak di Ragukan lagi kewalianya.

Beliau adalah salah Satu murid yang masih Sugeng/masih hidup hingga sekarang ,Berguru/Mondoknya kurang lebih mulai tahun 1940an.Guru-guru beliau adalah diantaranya Almaghfurlah Syaikh Zainudin (Ponpes Mojosari Nganjuk), Mbah Kyai Abdul Karim Mbah Kyai Mahrus (Ponpes Lirboyo), Al Maghfurlah Syaikh Abu Bakar Mbah Kyai Djalil Mbah Kyai Toha (Ponpes Salafiyah Bandar kidul Kediri),Mbah Kyai Munawir,Mbah Kyai Sulaiman Zuhdi (Kertosono-Nganjuk) dll.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com.