
JAKARTA-Proses penyediaan layanan utama untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi semakin memasuki tahap akhir menjelang musim haji mendatang. Lebih dari 200 ribu jemaah dijamin kenyamanan melalui seleksi bertahap dan ketat pada akomodasi, konsumsi, dan transportasi, dengan target seluruh layanan difinalisasi segera agar ibadah berjalan lancar.
Persiapan yang dilakukan secara bertahap sejak akhir 2025 memfokuskan pada kepastian layanan di Makkah dan Madinah. Pemerintah memastikan setiap penyedia yang terpilih telah lolos verifikasi administratif hingga pengecekan lapangan, sesuai keterangan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Budi Agung Nugroho, yang diterima redaksi Selasa ( 30/12 2025).
Pada sektor konsumsi, pemilihan penyedia dimulai sejak 24 November 2025 dengan 628 peserta. Setelah verifikasi administratif, 174 calon di Makkah dan 41 di Madinah melanjutkan ke pengecekan lapangan (kasyfiyah). Hasilnya, hanya 52 di Makkah dan 23 di Madinah yang memenuhi syarat, sebelum akhirnya 75 penyedia diajukan untuk dikontrak sebagai mitra resmi.
Sektor transportasi sudah sepenuhnya difinalisasi, dengan penetapan 15 perusahaan bus antarkota dan 6 perusahaan bus shalawat. Bus antarkota akan mengangkut jemaah dari bandara Jeddah atau Madinah menuju hotel, termasuk perjalanan antar kota Makkah-Madinah. Sementara itu, bus shalawat beroperasi 24 jam di Makkah (kecuali menjelang puncak haji) untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, dengan rute disesuaikan berdasarkan lokasi akomodasi dan terminal terdekat.
Proses penyediaan akomodasi masih berjalan, dengan penyiapan hotel untuk 203.320 jemaah dan 2.100 petugas kloter. Di Makkah, hotel tersebar di kawasan Jarwal, Syisyah, Misfalah, dan Raudhah dengan jarak maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Di Madinah, seluruh hotel berada di wilayah Markaziyah dengan jarak paling jauh 650 meter dari Masjid Nabawi. Tantangan utama di Madinah adalah penyesuaian masa sewa hotel dengan jadwal kedatangan dan kepulangan jemaah agar operasional tetap efisien.
“Secara umum, proses penyediaan layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi sudah memasuki tahap akhir. Seluruh tahapan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan layanan yang aman, nyaman, dan layak bagi jemaah haji Indonesia,” tegas Budi Agung Nugroho.
Pemerintah menargetkan seluruh layanan pendukung ibadah dapat segera diselesaikan agar jemaah memperoleh kenyamanan maksimal sejak tiba di Tanah Suci.
Bagi para jemaah yang telah menyiapkan diri, mari tetap penuh semangat dan sabar menanti kesiapan untuk berangkat. Setiap proses yang dilakukan dengan cermat adalah wujud perhatian terhadap kelancaran ibadahmu yang penuh makna. Semoga segala persiapan membuahkan hasil yang baik, dan ibadah haji-mu menjadi mabrur.*Imam Kusnin Ahmad*
