KH. Maimun Zubair : Biografi dan Pemikirannya

Oleh : Ikrima Darojatul Ulya dkk.

Tulisan ini adalah tugas berbentuk narasi Biografi KH. Maimun Zubair mata kuliah bahasa Indonesia yang dibimbing langsung oleh : Ust. Yahya Aziz Dosen PIAUD FTK UINSA.

Para penulis kelompok , mereka adalah :
1. NAFISA RIFA DIYANTI (06020925049)
2. NAIMATUS SA’ADATIN F (06020925050)
3. NALIA ELVA IZZAH (06020925053)
4. NOVALINDA DEWI KURNIA PUTRI (06030925096)
5. IKRIMA DAROJATUL ‘ULYA (06030925100)

Biografi KH. Maimun Zubair
KH Maimun Zubair merupakan ulama kharismatik yang memiliki keluasan ilmu dan kebijaksanaan serta rendah hati. Beliau dikenal sebagai sosok yang bisa di terima oleh semua golongan, selalu ramah terhadap siapapun, terutama terhadap tamu, tidak memandang latar belakang, semua beliau perlakukan dengan sangat penuh hormat.
Beliau lahir di Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 28 Oktober 1928 dari pasangan KH Zubair Dahlan dan Hj. Mahmudah. Beliau adalah anak pertama dari sepuluh bersaudara.

Sejak kecil, dalam hal pendidikan KH. Maimun Zubair dibimbing langsung oleh ayahnya dan banyak Kiai-Kiai. Setelah belajar di Sarang, pada tahun 1945 M ia berangkat ke Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Kemudian pada 1949 M, kembali ke Sarang dan mengamalkan ilmunya dengan mendirikan Madrasah al- Ghazaliyah asy-Syafi‘iyah dibantu oleh ayahnya dan beberapa ulama lainnya seperti Kiai Abdullah bin Abdurrahim.
Bersama kakek dan pamannya pada 1950 ia berangkat ke Makkah. Disana ia belajar dengan para ulama tersohor seperti Sayyid Alawi al-Maliki. Dua tahun belajar di Makkah, ia kembali pulang ke Sarang. Ilmu yang ia dapatkan selama belajar diajarkan kepada para santri, khususnya di Madrasah al-Ghazaliyah asy-Syafi‘iyah.
Mbah Maimun mendirikan Pondok Pesantren Al-anwar pada tahun 1960. Awalnya beliau hanya memiliki empat murid, yaitu Kh Hamid Baidlowi, KH Ashari, Kiai Hasib dan KH Imam Yahya. Berbekal hanya ada dua kamar, dengan satu untuk kamar santri dan yang satunya lagi untuk Mushala yang dijadikan sebagai pusat kegiatan di Pesantren. Dalam hal ini, Mbah Maimun sering menyampaikan pesan tentang pentingnya mulang ngaji dari pada memiliki pesantren. “Pondok Pesantren itu dunia, sedangkan mengaji adalah amal akhirat” begitu dawuh beliau.
Setelah Mushala Mbah maimun berdiri pada tahun 1964, mulailah banyak santri yang berdatangan untuk mengaji pada beliau. Santri Mbah Maimun pada waktu itu menamakan mushola yang ditempatinya dengan nama POHAMA yang merupakan singkatan dari “Pondok Haji Maimun”. Yang kemudian diganti dengan nama Al-anwar untuk mengenang nama ayahnya. Al-Anwar ini kemudian terus berkembang dengan memiliki 4 cabang yaitu Al-anwar 1 dengan Lembaga Pendidikan Muhadhoroh menggunakan metode salaf, dengan sistem mengaji bandongan dan sorogan; sedangkan Al-anwar 2, 3 dan 4 ini menyelenggaran Lembaga Pendidikan formal.

Mbah Moen meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2019 di Mekkah, setelah melaksanakan salat Subuh. Beliau dimakamkan di Ma’la, Mekkah, dekat dengan makam gurunya, Syaikh Alawi Al-Maliki dan makam istri Nabi Muhammad, Khadijah.

Karya-karya KH. Maimun Zubair
Berikut merupakan beberapa karya KH. Maimun Zubair:
1. Nushushul al-Ahyar
Dalam kitab ini menjelaskan tentang penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal sebagai penentu waktu Hari Raya Idul Fitri pada 1418 H.
2. Tastunami Fii Biladina Indunisia Ahuwa ‘Adzabun am Mushibatun?
Dalam kitab ini menjawab pertanyaan mengenai bencana besar Tsunami yang melanda Aceh apakah sebuah adzab atau musibah.
3. Tarajim
Kitab tarajim tentang bigrafi dari beberapa ulama yang ada di Sarang.
4. Maslaku al-Tanassuk
Kitab ini memuat tentang sanad dan hal-hal yang berhubungan dengan dzikir yang diterima oleh KH. Maimun Zubair. Selain itu kitab ini juga menerangkan tentang sanad tareqat al-Idrisiyah yang diperoleh KH. Maimun Zubair dari Sayyid Muhammad alawi al-Maliki yang memiliki sanad sambung dengan Syaikh Ahmad bin Idris, tidak lain adalah pendiri taerqat al-Idrisiyah.
5. Al- ‘Ulama al-Mujaddidun
Kitab yang selesai ditulis pada hari Ahad tanggal 7 Shafar 1428 H / 25 Februari 2007 M, berisi tentang pembaharuan dalam Islam.

Analisis Pembelajaran Kehidupan dari Pemikiran KH. Maimun Zubair
menekankan pentingnya keseimbangan antara hubungan dengan Allah (ḥablum minallāh) dan hubungan dengan sesama manusia (ḥablum minannās). Menurut beliau, kehidupan yang baik adalah ketika seseorang mampu beribadah kepada Allah tanpa mengabaikan tanggung jawab sosial dan kebangsaan. Mbah Moen juga menegaskan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman (ḥubb al-waṭan min al-īmān), sehingga berkontribusi untuk bangsa termasuk bagian dari ibadah.

Sumber :
Arafah, Nawal N. 2022. KH Maimun Zubair Gagasan dan Kiprahnya dalam Politik Islam di Indonesia. Rembang. Journal on Education, Volume 05, No. 01.
Abdul. Muiz. C. Perjalanan Hidup KH. Maimoen Zubair: Ditempat Keilmuan Sebelum Usia Baligh. 7 Agustus 2019. NU Online. https://www.nu.or.id/tokoh/perjalanan-hidup-kh-maimoen-zubair-ditempa-keilmuan-sebelum-usia-balig-fO0Qt#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17610087340223&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com. diakses pada 20 Oktober 2025.
Putri. Rani. Pesan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen Tentang Hidup Berbangsa: Bangsa Indonesia Tak Pernah Lupakan Tuhan. https://www.tvonenews.com/religi/143906-pesan-kh-maimoen-zubair-atau-mbah-moen-tentang-hidup-berbangsa-bangsa-indonesia-tak-pernah-lupakan-tuhan?page=2. Diakses pada 20 Oktober 2025.