Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
(Guru SMPN 3 Sindang Indramayu)
*A. Pendahuluan*
Perkembangan jaman menuntut terjadinya tranformasi pendidikan agar peserta didik siap menghadapi perkembangan jaman.
Indonesia emas membutuhkan sumber daya manusia yang cerdas secara intelektual tetapi juga tangguh secara emosional, adaptif dalam menghadapi perubahan, serta memiliki karakter yang kuat.
Sumber daya manusia dengan kemampuan tersebut diharapkan mampu mengisi dan membangun secara aktif Indonesia Emas 2045. Generasi yang akan berkontribusi saat Indonesia Emas, salah satunya adalah peserta didik yang saat ini belajar di jenjang SMP.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menganggap perlu dengan meluncurkan kebijakan untuk mempersiapkan generasi yang tidak hanya unggul di pengetahuan tetapi juga memiliki integritas, kepedulian, serta keseimbangan dalam berpikir, merasa, dan bertindak.
Salah satu pendekatan yang sering dilontarkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Abdul Mu’ti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah deep learning atau pembelajaran mendalam, yang berlandaskan tiga prinsip utama: mind full (berkesadaran), meaning full (bermakna), dan joyfull (menggembirakan).
Mindfull Learning: Kesadaran dalam Proses Belajar.
Kesadaran penuh atau hadir secara utuh merupakan inti dari prinsip mindful learning. Pendekatan ini mengajarkan peserta didik untuk hadir secara utuh dalam setiap tahapan belajar yang dimulai dari memahami tujuan, merancang strategi yang efektif untuk mencapai hasil yang diinginkan, proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. Di tingkat SMP pendekatan ini dapat dimulai dengan mengajarkan anak mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat atau menguasai kompetensi terkait regulasi diri.
Meaning full Learning: Pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
Pembelajaran bermakna terjadi ketika peserta didik dapat mengaitkan pengetahuan yang dipelajari dengan pengalaman nyata. Proses ini memungkinkan peserta didik untuk melihat relevansi antara teori dan praktik, sehingga pengetahuan yang diperoleh tidak hanya sekadar informasi yang dihafal, tetapi juga dipahami dan dapat diterapkan. Selain itu, pengalaman nyata dan media yang dipergunakan harus kontekstual yang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar peserta didik. Pada jenjang SMP pembelajaran yang bermakna dan kontekstual harus menghadirkan benda nyata atau konkrit sehingga anak dapat terstimulasi secara maksimal semua panca inderanya, misalnya mengenalkan simbol huruf dan angka menggunakan benda nyata untuk bermain dan belajar.
Joyfull learning dilakukan dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif, memotivasi, dan menantang. Suasana yang menggembirakan membuat mereka lebih terbuka untuk memahami materi dan mengeksplorasi ide. Selain itu perlu dikembangkan juga lingkungan belajar yang aman, nyaman, bebas dari kekerasan dan ramah anak. Di tingkat SMP, suasana belajar yang penuh eksplorasi dan kreativitas melalui media yang menarik, lagu, tarian, dan permainan menjadi pendekatan yang efektif.
*B. ChatGPT sebagai Media Pembelajaran*
Pengertian ChatGPT
ChatGPT adalah model kecerdasan buatan berbasis language model yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT dirancang untuk memahami dan merespons teks dalam berbagai bahasa secara alami, sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pendidikan, komunikasi, dan penyelesaian masalah.
Manfaat ChatGPT sebagai Media Pembelajaran
1.Akses Informasi yang Cepat
ChatGPT dapat memberikan penjelasan tentang berbagai topik secara instan, membantu pelajar memahami konsep yang sulit tanpa harus mencari di banyak sumber.
2.Belajar Secara Interaktif
Dengan format tanya jawab, pengguna bisa mengajukan pertanyaan spesifik dan mendapatkan penjelasan yang disesuaikan, membuat pembelajaran lebih interaktif dibandingkan hanya membaca buku teks.
3.Pendukung Belajar Mandiri
ChatGPT dapat membantu pelajar mempersiapkan diri secara mandiri dengan memberikan latihan soal, rangkuman materi, atau menjelaskan konsep yang kurang dipahami.
4.Pengembangan Keterampilan Bahasa
Dalam pembelajaran bahasa, ChatGPT dapat digunakan untuk latihan menulis, memperbaiki tata bahasa, atau bahkan bercakap-cakap untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
5.Peningkatan Kreativitas
ChatGPT bisa membantu menghasilkan ide untuk proyek, menulis esai, atau menyusun rencana belajar, sehingga meningkatkan kreativitas dan efisiensi belajar.
6.Pendamping Guru dalam Proses Belajar
Guru dapat menggunakan ChatGPT untuk membuat soal, menyiapkan materi pelajaran, atau memberikan penjelasan tambahan kepada siswa.
7.Belajar Kapan Saja dan Di Mana Saja
Karena berbasis digital, ChatGPT dapat diakses kapan saja melalui perangkat dengan koneksi internet, memungkinkan pembelajaran tanpa batas waktu dan lokasi.
*C. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Teks Eksplanasi*
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena, baik fenomena alam, sosial, budaya, maupun fenomena lainnya. Teks ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang “mengapa” dan “bagaimana” suatu peristiwa terjadi.
Tujuan Teks Eksplanasi
1.Menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena.
2.Memberikan informasi yang faktual dan ilmiah.
3.Membantu pembaca memahami sebab-akibat suatu peristiwa.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
1.Berisi Fakta: Informasi yang disampaikan harus berdasarkan fakta, bukan opini.
2.Bersifat Ilmiah: Menggunakan bahasa yang formal dan jelas.
3.Struktur Teks Jelas: Memiliki bagian pembuka, isi, dan penutup.
4.Membahas Fenomena: Fokus pada fenomena alam atau sosial.
Struktur Teks Eksplanasi
1.Pernyataan Umum
Bagian ini berisi pengantar atau penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas.
2.Pernyataan khusus atau Deretan Penjelasan
Menjelaskan proses atau tahapan terjadinya fenomena secara runtut, logis, dan detail.
3.Penutup
Biasanya berupa kesimpulan atau pernyataan akhir tentang fenomena tersebut.
Kaidah Kebahasaan
1.Konjungsi Kausal
Contoh: karena, sehingga, akibatnya, oleh karena itu.
2.Konjungsi Kronologis
Contoh: kemudian, setelah itu, selanjutnya.
3.Istilah Ilmiah
Menggunakan istilah yang sesuai dengan topik, misalnya “erupsi,” “ekosistem,” atau “globalisasi.”
4.Kalimat Pasif
Contoh: “Gunung tersebut terbentuk akibat…”
Contoh Fenomena dalam Teks Eksplanasi
1.Fenomena alam: Gunung meletus, banjir, gempa bumi.
2.Fenomena sosial: Kemiskinan, urbanisasi, globalisasi.
3.Fenomena budaya: Tradisi upacara adat, perkembangan seni lokal.
Contoh Teks Eksplanasi Singkat
Judul:
Proses Terjadinya Hujan
Pernyataan Umum:
Hujan adalah salah satu peristiwa alam yang penting bagi kehidupan. Hujan terjadi karena adanya proses kondensasi uap air di atmosfer.
Pernyataan Khusus /
Deretan Penjelasan:
Proses ini diawali dengan penguapan air dari permukaan bumi yang naik ke atmosfer karena panas matahari. Uap air tersebut mengalami kondensasi dan berubah menjadi butiran air kecil yang membentuk awan. Ketika butiran air di dalam awan semakin besar dan berat, gravitasi menariknya kembali ke bumi sebagai hujan.
Interpretasi :
Hujan merupakan proses alami alam yang terjadi melalui hukum alam tertentu.
*D. ChatGPT sebagai Media Pembelajaran*
Pada jenjang SMP pembelajaran mendalam dapat terciptakan dengan bantuan menggunakan media yang menarik dan bervariasi.
Media yang menarik dan bervariasi tidak harus media yang mahal. Tetapi dapat menggunakan media yang ada di sekitar kita dan murah dapat kita manfaatkan. Salah satu media yang kaya akan wawasan serta dapat kita manfaatkan dalam pendekatan pembelajaran mendalam adalah aplikasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berupa Chat GPT.
Manfaat peserta didik beraktivitas dengan ChatGPT adalah 1) mengembangkan keterampilan inkuiri, 2) mengajarkan anak untuk bertanya, 3) mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, 4) mengembangkan imajinasi dan kreativitas.
Strategi aktivitas belajar dengan Media ChatGPT adalah :
1) mulailah penggunaan aplikasi Chat GPT,
2) mulailah bertanya dengan menanyakan beberapa peristiwa, fenomena alam dan sebab akibatnya.
3)Setelah mendapatkan informasi, peserta didik dapat menyimpulkan dan menuliskan teks.
Dengan media ChatGPT, peserta didik diajak ber kesadaran penuh mulai dari merancang ide pertanyaan, memilih fenomena, mempergunakan media dan menciptakan ide. Dengan menemukan dan menciptakan ide sesuai dengan pengalaman nyata maka peserta didik akan memperoleh makna dalam proses belajar dengan bereksplorasi. Peserta didik merasa bahagia karena belajar sesuai dengan ide dan diberi kebebasan menggunakan media yang disediakan.
NTB, 18 Januari 2025