Tragis Seorang Sopir Ambulans Tertabrak Kereta Api Usai Antar Jenazah di Kediri.

KEDIRI – Sebuah kecelakaan tragis melibatkan ambulans milik RS Gambiran Kota Kediri dan kereta api terjadi pada Rabu, 4 Januari 2024, di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Kecelakaan ini mengakibatkan sopir ambulans tewas di lokasi dan mengganggu perjalanan Kereta Api KA 233 Matarmaja yang melintas.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 11.57 WIB, ketika ambulans berjenis Suzuki APV dengan nomor polisi AH 8749 AC tertabrak oleh Kereta Api KA 233 Matarmaja yang melayani relasi Malang-Pasar Senen.

Tabrakan terjadi di perlintasan sebidang tanpa penjagaan, JPL 260, di petak Jalan Ngujang-Kras.

Menurut informasi yang dihimpun di TKP, ambulans tersebut baru saja mengantarkan jenazah dari RS Gambiran ke rumah duka di Desa Nyawangan.

Diduga, sopir ambulans tidak menyadari kedatangan kereta api saat melintas.

Tabrakan tersebut menyebabkan ambulans terseret beberapa meter dan mengalami kerusakan parah, terutama di bagian tengah kendaraan.

Kecelakaan ini tidak hanya mengakibatkan kematian sopir ambulans, tetapi juga membuat mesin lokomotif KA Matarmaja mati, sehingga mengganggu perjalanan kereta api.

Proses evakuasi kendaraan dan pemulihan jalur masih berlangsung, melibatkan petugas dari PT KAI Daop 7 Madiun, aparat kewilayahan setempat, dan warga sekitar.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, menyampaikan keprihatinannya terkait insiden tersebut.

Ia menegaskan pentingnya disiplin dan kehati-hatian saat melintas di perlintasan sebidang untuk mencegah kecelakaan serupa.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kecelakaan di perlintasan sebidang tidak hanya merugikan PT KAI tetapi juga pengguna jalan dan masyarakat sekitar,” jelas Kuswardojo.

Imbauan untuk Masyarakat
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT KAI terus melakukan koordinasi untuk evakuasi dan pemulihan jalur.

Masyarakat diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas di perlintasan sebidang demi keselamatan bersama.

“Kami kembali mengingatkan untuk selalu berhenti sejenak, tengok kanan-kiri, dan memastikan aman sebelum melintas,” tambah Kuswardojo.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan maut ini, yang mengingatkan kembali akan pentingnya keselamatan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.*Imam Kusnin Ahmad*