Urgensi dan Esensi Pameran Karya Projek P5 Kurikulum Merdeka

 

Oleh : H. Sujaya, S. Pd. Gr.
(Guru SMPN 3 Sindang Indramayu)

Apa itu Projek P5?

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka merupakan esensi kurikulum kokurikuler berbasis kegiatan projek
yang berorientasi pencapaian kompetensi dan karakter profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Dalam skema Kurikulum Merdeka, rumusan Projek P5 terdapat pada rumusan Kepmen Dikbud Ristek nomor 56/M/2020 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka pemulihan kurikulum pembelajaran yang menyebutkan bahwa struktur kurikulum di jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler P5.

Esensj Projek P5

Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia selama ini telah terkooptasi oleh regulasi-regulasi yang membelenggu guru dan sekolah dalam mengelaborasikan materi yang harus diberikan kepada peserta didik.

Para guru merasa dibatasi oleh seperangkat aturan yang sudah dibuat normatif dan terstandar. Bahkan ada aturan dan tuntutan harus menyelesaikan materi dalam kurun waktu tertentu selama satu tahun pelajaran.

Sehingga pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia menyadari bahwa mempelajari sesuatu di luar kelas dapat membantu peserta didik memahami belajar di satuan pendidikan memiliki hubungan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Hal ini sesuai dengan konsep Ki Hajar Dewantara yang menegaskan akan pentingnya peserta didik mempelajari hal-hal di luar kelas, namun sayangnya selama ini implementasinya belum optimal.

Sehingga Kemendikbud Ristek dalam mengimplikasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara mencanangkan Kurikulum Merdeka sejak awal tahun 2022.

Kurikulum Merdeka ditawarkan berdasarkan terjadinya kesenjangan belajar ( learning loss) akibat pandemi. Salah satu hal yang utama yang dianggap sebagai keunggulan dari kurikulum merdeka adalah proses pembelajaran berbasis proyek.

Pembelajaran berbasis projek atau
Projek Based Learning (PjBL) merupakan pembelajaran yang berbasis projek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik dapat melakukan berbagai kegiatan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis serta informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar yang selaras dengan tujuan pembelajaran. ( Daryanto. 2014).

Kurikulum Merdeka merupakan alat yang dapat dipergunakan untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Perangkat ini memberi ruang peserta didik dalam mengeksplorasi dan mengoptimalkan potensi dirinya. Karena pada dasarnya semua peserta didik memiliki potensi diri yang perlu dielaborasi. Mengingat masing-masing pribadi memiliki potensi diri yang memang layak untuk dikembangkan, sehingga peserta didik dapat terbentuk menjadi pribadi yang utuh.

Aspek P5 dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk menguatkan upaya penguatan kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Di samping itu P5 dapat diimplementasikan secara fleksibel, bahkan bisa menggandeng masyarakat dan dunia industri untuk mengimplementasikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Urgensi Projek P5

Proyek P5 dalam implementasinya akan menghasilkan tujuan tercapainya profil pelajar Pancasila dengan memberikan peserta didik menerima peluang berupa :

1.Mengalami
Pengetahuan

Sebagai proses penguatan karakter dan sekaligus memberikan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya yang sangat dibutuhkan sebagai bekal kehidupan di kemudian hari.

2.Kesadaran berbudaya

Gelar proyek P5 banyak bersinggungan dengan kegiatan seni dan budaya, baik dalam bentuk pameran produk karya seni hingga pagelaran karya seni.

Melalui apresiasi gelar karya seni ini sangat membantu peserta didik mengenal jati dirinya sekaligus memahami pluralitas budaya bangsanya. Pada gilirannya peserta didik akan mampu menghormati perbedaan dan keanekaragaman secara arif menerima realitas pluralitas budaya bangsanya.

Dengan berkesenian pada prinsipnya juga dapat mengasah mentalitas peserta didik pada nilai nilai humaniora, kepekaan intuisi, dan ethos kerja.